Ketahui Manfaat MSG untuk Mengendalikan Asupan Garam Berlebih

MSG atau micin.
Sumber :
  • Freepik

VIVA Lifestyle – Hipertensi telah menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Menurut dari Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas), prevalensi hipertensi naik dari 25,8 persen pada tahun 2013 menjadi 34, persen di tahun 2018. Kondisi tersebut pun mengakibatkan kematian sekitar 8 juta orang per tahun.

Disebut sebagai silent killer, hipertensi seringkali membunuh penderitanya diam-diam. Sebagian besar pasien hipertensi tak mengalami tanda maupun gejala. Bahkan, dalam beberapa kasus, penderita mengetahuinya setelah terjadi komplikasi.

Pola hidup tidak sehat menjadi penyebab umum hipertensi. Salah satunya adalah mengonsumsi garam berlebihan.

Garam sendiri memang memiliki peranan penting dalam memberikan rasa lezat pada makanan. Garam juga memiliki berbagai manfaat bagi tubuh. Manfaat garam atau sodium adalah menjaga keseimbangan cairan di tubuh. Tak hanya itu, garam juga berperan dalam menjaga fungsi saraf serta otot.

Ilustrasi garam

Photo :
  • Pixabay

Namun, seperti yang sudah kita ketahui, makanan tinggi garam cenderung membuat orang makan berlebih sehingga mampu memicu obesitas dan penyakit lain seperti hipertensi. Bukan cuma itu, konsumsi garam berlebihan juga dapat menyebabkan tingginya kadar natrium di dalam darah.

Sebagai informasi, Badan Kesehatan Dunia atau WHO hanya merekomendasikan asupan natrium tidak lebih dari 2 ribu miligram per hari atau garam tidak lebih dari 5 gram (kurang dari 1 sendok teh) per hari.

Banyak orang yang kesulitan untuk mengurangi konsumsi garam, karena bumbu dapur satu ini mempengaruhi kelezatan masakan. 

Tapi tahukah Kamu bahwa ada cara untuk melakukan diet rendah garam namun tak perlu khawatir masakan menjadi hambar dan kurang lezat. Caranya adalah menambah rasa umami dalam masakan dengan menggunakan MSG.

Ilustrasi MSG.

Photo :

Grant Senjaya, Head of Public Relation Department PT Ajinomoto Indonesia mengatakan bahwa pengurangan asupan garam atau diet rendah garam dapat diganti dengan penggunaan garam dengan bumbu umami seperti MSG.

"Jika tetap ingin makanan yang dikonsumsi memiliki rasa yang enak, namun sekaligus ingin mengurangi garam, cara ini sangat cocok. Kandungan sodium pada MSG hanya 1/3 dari kandungan sodium pada garam biasa, dan juga sudah banyak penelitian sebelumnya yang menunjukkan penggunaan MSG bermanfaat untuk membantu mengurangi asupan garam sekaligus menjaga kelezatan makanan," ujarnya beberapa waktu lalu.

Sebagai informasi, Ajinomoto sendiri digagas oleh ilmuwan Jepang bernama Kikunae Ikeda, lebih dari seabad silam ketika Ikeda menemukan rasa umami. Komponen utama dari rasa umami adalah asam glutamat yang merupakan salah satu asam amino. Penemuan itu membawa pada peracikan bumbu umami Ajinomoto untuk meningkatkan kelezatan pada makanan dari ekstrak rumput laut Jepang.  

Menciptakan bumbu yang enak dengan harga terjangkau dan mengubah makanan sederhana namun bergizi menjadi makanan lezat menjadi cita-cita Dr Ikeda yang menyebar ke seluruh dunia hingga Indonesia. 

MSG atau micin.

Photo :
  • Freepik

Menjalani usianya yang ke-53 tahun, brand satu ini juga semakin memperkuat komitmennya dalam meningkatkan harapan hidup sehat keluarga Indonesia. Mereka memiliki shared value yang berfokus pada pilar kesehatan dan kesejahteraan, sumber daya pangan, dan keberlanjutan global.

Untuk berkontribusi pada kesehatan yang lebih baik bagi keluarga Indonesia, mereka membuka kekuatan dari asam amino untuk mengatasi masalah makanan dan kesehatan yang terkait dengan kebiasaan makanan (dietary habits) dan penuaan (aging) melalui kontribusi untuk perbaikan dalam makanan, kesehatan, dan kehidupan yang bermanfaat.

"Lewat slogan globalnya Eat Well, Live Well, kami terus memberikan kontribusi besar dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia, sekaligus melangkah ke arah bisnis berkelanjutan yang ramah lingkungan," ucap Shinichi Matsumoto, Presiden Direktur PT Ajinomoto Indonesia dalam keterangannya, Senin, 11 Juli 2022.

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa nutrisi yang baik adalah hal besar yang disoroti pihaknya. Nutrisi yang baik merupakan modal penting bagi pertumbuhan generasi masa depan.  

Ilustrasi memasak.

Photo :
  • U-Report

“Anak Indonesia membutuhkan nutrisi yang baik dan lengkap untuk tumbuh. Dengan nutrisi yang lengkap, perkembangan mental dan fisik anak Indonesia akan bertambah baik, sehingga dapat tumbuh menjadi bangsa yang kuat," jelasnya.

Pihaknya sendiri memiliki School Lunch Program (SLP) yang menjadi salah satu inisiasi dalam rangka mencegah masalah malnutrisi pada anak-anak. Menggandeng Institut Pertanian Bogor (IPB) dan menggelar program SLP yang dilaksanakan di pesantren penerima program, mereka mendapatkan hasil yang positif dengan adanya perbaikan gizi para santri. 

Mereka juga bekerja sama dengan Dept. Gizi Masyarakat IPB dan Kementerian Agama RI untuk menghadirkan buku panduan SLP yang berisikan edukasi gizi, tips pelaksanaan program dan berbagai aplikasi menu lezat bergizi seimbang. 

Di awal program, SLP memilih 6 pesantren sebagai pilot project yang kemudian berkembang dan menargetkan menjadi 12 pesantren. Program SLP yang dijalankan ini berhasil mengurangi 8 persen kejadian anemia di kalangan santri Pondok Pesantren Pertanian Darul Falah Bogor dan 20,9 persen di Pondok Pesantren Darussalam Bogor. 

Mendukung program ini, bersama dengan Kementerian Agama RI, pihaknya juga menyusun 3 buku panduan. Buku pertama berisikan modul edukasi gizi di pesantren yang bermanfaat untuk membekali tenaga pengajar pengetahuan dasar tentang gizi dan kesehatan untuk anak dan remaja.

Buku kedua berisikan modul penyediaan makan bergizi seimbang di pesantren, buku kedua ini bermanfaat bagi pengelola dan tim penyedia makan pesantren. Buku ketiga berisikan kumpulan resep dan pilihan aplikasi menu lezat bergizi seimbang.