Vaksin COVID-19 Pfizer Disebut Kebal Terhadap Subvarian Omicron
- Istimewa
VIVA Lifestyle – Pfizer mengumumkan bahwa vaksin COVID-19 yang diubah untuk menargetkan varian Omicron telah menunjukkan perlindungan yang jauh lebih tinggi terhadap virus corona. Hal ini menjadi kabar baik mengingat varian Omicron kerap bermutasi dan masih menyebabkan penularan tanpa henti.
Karena varian Omicron terus menyebar ke seluruh negeri, Pfizer dan mitranya BioNTech telah mempelajari manfaat booster terbaru mereka pada sistem kekebalan untuk melawan varian paling menular itu. Satu tes melibatkan booster yang menargetkan sub varian Omicron secara khusus, dan yang lainnya menargetkan Omicron dan virus asli.
"Lebih dari 1.200 orang dewasa paruh baya dan lebih tua yang secara sukarela terlibat dalam penelitian ini mengalami peningkatan besar-besaran dalam tingkat antibodi penetralisir sebulan setelah pemberian, tergantung pada dosisnya," kata perusahaan tersebut, dikutip dari laman People, Senin 27 Juni 2022.
Kandidat yang diberi booster khusus Omicron Pfizer menghasilkan antibodi penangkal Omicron 13,5 hingga 19,6 kali lebih tinggi. Sementara itu, kandidat dengan vaksin bivalen menunjukkan peningkatan 9,1 menjadi 10,9. Semua relawan tampaknya ditoleransi dengan baik untuk tes dalam penelitian ini. Hasil dari penelitian juga menunjukkan bahwa vaksin tersebut memadai untuk Omicron BA.4 dan BA.5, yang dengan cepat beredar di Amerika Serikat, menurut pernyataan perusahaan.
"Seperti yang telah kami katakan sejak awal pandemi, kami akan mengikuti sains dan menyesuaikan pendekatan kami sendiri sesuai kebutuhan untuk membantu mengatasi COVID-19 saat virus berkembang," ujar Albert Bourla, Ketua dan Chief Executive Officer, Pfizer.
"Berdasarkan data ini, kami percaya kami memiliki dua kandidat yang sangat kuat yang beradaptasi dengan Omicron yang memperoleh respons imun yang jauh lebih tinggi terhadap Omicron daripada yang kami lihat sampai saat ini," pungkasnya.
Pengumuman suntikan vaksin yang diadaptasi Omicron datang ketika otoritas federal memutuskan apakah akan menggunakan versi tweak untuk kampanye vaksinasi saat ini. Perusahaan akan menyajikan data akumulasi terbaru mereka pada hari Selasa pada pertemuan antara Vaksin Badan Pengawas Obat dan Makanan AS dan Komite Penasihat Produk Biologi Terkait.
Awal bulan ini, Moderna juga merilis data awal yang menyatakan bahwa suntikan booster "bivalen" barunya menyebabkan peningkatan delapan kali lipat dalam tingkat antibodi penetralisir sementara masih efektif melawan varian lain yang menjadi perhatian.
"Kami cukup yakin vaksin ini akan memberikan manfaat bahkan terhadap keluarga subvarian Omicron," kata Presiden Moderna Stephen Hoge kepada wartawan, per The Washington Post.