Omicron BA.4 dan BA.5 Ditemukan di Bali, Waspadai Gejala Ini

Ilustrasi COVID-19/virus corona
Sumber :
  • Freepik

VIVA – Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa ada empat kasus Omicron subvarrian BA.4 dan BA.5 yang telah diidentifikasi di Indonesia. Keempat kasus itu dilaporkan pertama kali di Bali.

"Memang sudah ditemukan di Indonesia kemarin di Bali, sudah ada empat orang terkena BA.4 dan BA.5," kata Menkes Budi di Kementerian Kesehatan, Jumat 6 Juni 2022.

Menkes juga menyebut bahwa subvarian ini bisa menghindari imunitas vaksin. Kemudian, penyebarannya juga cepat sama seperti Omicron.

Meski demikian, Menkes Budi memastikan kasus COVID-19 di Indonesia masih terpantau baik, sebabnya angka positivity rate dan transmis kasus tercatat rendah. Selain itu, ia yakin imunitas masyarakat Indonesia masih tinggi.

"Kita lihat kenaikan kasus masih dalam level yang aman," tambahnya.

Menurut WHO, Omicron BA.4 dan BA.5 sudah terdeteksi di beberapa negara seperti Afrika Selatan dan Eropa, namun angkanya rendah.

Ilustrasi COVID-19/virus corona

Photo :
  • Pixabay/Tumisu

Secara keseluruhan, gejala COVID-19 masih tetap konsisten, begitu pun dengan BA.4 dan BA.5 yang nampaknya tidak jauh berbeda dari gejala Omicron sebelumnya.

Dikutip dari laman Prevention, profesor dan kepala penyakit menular di University of Buffalo di New York, Thomas Russo, M.D, mengatakan, kedua subvarian itu nampaknya tidak menyebabkan penyakit yang kurang atau lebih parah dibanding rendisi Omicron sebelumnya.

Menurut CDC, gejala paling umum dari COVID-19 meliputi:

- Demam atau menggigil
- Batuk
- Susah bernapas atau sesak
- Kelelahan
- Nyeri otot atau tubuh
- Sakit kepala
- Kehilangan indra penciuman atau perasa
- Sakit tenggorokan
- Hidung meler
- Mual atau muntah
- Diare

Namun, sebuah laporan CDC yang diterbitkan pada Desember menemukan bahwa pasien dengan Omicron umumnya mengalami gejala berikut:

- Batuk
- Kelelahan
- Hidung tersumbat
- Hidung meler.

Ilustrasi sakit/demam.

Photo :
  • Pexels/Andrea Piacquadio

Dokter Russo menambahkan, tetap melakukan langkah pencegahan seperti yang sudah dianjurkan sebelumnya menjadi kunci penting menhindari infeksi subvarian ini.

Selain itu, lakukan vaksinasi COVID-19, jika belum, dan pastikan Anda mendapatkan booster terbaru.

"Imunitas yang diinduksi vaksin mungkin tidak sempurna mencegah infeksi, tapi itu terlihat seperti akan memberikan perlindungan terbaik pada orang-orang terhindar dari rumah sakit dengan penyakit parah," katanya.

Dan, jika Anda termasuk kelompok berisiko tinggi mengalami komplikasi COVID-19, dia juga menyarankan menggunakan masker berkualitas tinggi yang pas dikenakan untuk di dalam ruangan.