5 Hal yang Harus Diperhatikan Sebelum Jalani Program Bayi Tabung

Ilustrasi bayi tabung.
Sumber :
  • Pixabay/DrKontogianniIVF

VIVA – Ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk memungkinkan kehamilan, salah satunya adalah program bayi tabung atau In Vitro Fertilization (IVF).

Di era teknologi yang semakin canggih saat ini, teknologi kesehatan secara signifikan dapat membantu peluang pasangan mendapatkan momongan.

Keuntungan utama dari program bayi tabung (IVF) adalah kemungkinan tercapainya kehamilan yang sukses dan kelahiran bayi yang lebih sehat. Data tahun 2021 saja menunjukkan, Morula Indonesia memiliki tingkat keberhasilan tertinggi hingga 72 persen.

Pasangan yang mendaftar untuk program ini bukan hanya mereka yang sudah menikah dan menginginkan anak pertama, tetapi juga mereka yang menginginkan proses kehamilan yang lebih aman dan nyaman karena mengurangi berbagai resiko.

“Peluang kehamilan pada pasangan suami istri memang beragam, karena banyak faktor yang dapat mempengaruhi kesuburan baik dari sisi suami ataupun istri. Menjalani pola hidup sehat adalah salah satu faktor penting menjaga kesuburan. Program bayi tabung (IVF) saat ini menjadi alternatif utama untuk memiliki buah hati," ungkap dr. Azhar Nurbahri, MD selaku General Manager Medical Business & Operations Morula Indonesia, Kamis 2 Juni 2022.

Untuk mendapatkan hasil yang optimal, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh pasangan suami istri sebelum menjalani program bayi tabung, di antaranya adalah:

1. Pasangan suami istri yang sah

Ilustrasi pasangan menikah.

Photo :
  • U-Report

Program bayi tabung dan upaya kehamilan di luar cara alamiah lainnya hanya bisa dilakukan oleh pasangan suami istri yang sah. Seperti yang tertulis dalam UU Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan.

Pada program IVF, hasil pembuahan akan ditanamkan dalam rahim istri, tempat sel telur berasal. Oleh karena itu, program ini tidak dapat dilakukan dengan donor sperma, sel telur, atau embrio.

2. Usia wanita sebaiknya di bawah 35 tahun

Ilustrasi wanita/sweater.

Photo :
  • Freepik/cookie_studio

Program bayi tabung direkomendasikan untuk pasangan usia subur yang belum memiliki momongan meski telah rutin berhubungan intim tanpa kondom di masa subur selama kurang lebih 2 tahun.

Riset menyebutkan, tingkat keberhasilan bayi tabung berkaitan dengan usia wanita yang melakukannya.

Pada wanita berusia di bawah 35 tahun, biasanya dokter akan menanamkan 1 embrio di rahim. Sedangkan pada wanita berusia di atas 40 tahun akan ditanamkan lebih dari 1 embrio. Penanaman lebih dari 2 embrio juga bisa meningkatkan risiko terjadinya hamil kembar.

3. Kesehatan sel telur dan sperma

Ilustrasi Bulan dan sperma.

Photo :
  • New York Post

Sebelum melaksanakan program bayi tabung, pasangan suami istri akan melakukan tes kesuburan, seperti pemeriksaan jumlah dan kualitas sel telur, tes cadangan ovarium, dan analisis sperma. Rangkaian tes ini diperlukan untuk memastikan bahwa sel telur dan sperma dalam kondisi yang sehat.

4. Kondisi kesehatan suami dan istri terjaga

Ilustrasi pasangan.

Photo :
  • Freepik/lookstudio

Untuk keberhasilan program bayi tabung, kondisi kesehatan tubuh pasangan harus dalam kondisi yang baik. Mereka juga harus menjaga berat badan, membatasi minuman beralkohol, dan berhenti merokok. Bagi penderita diabetes dan hipertensi, mereka perlu mengontrol kadar gula darah dan tekanan darah.

Pasangan suami istri juga akan menjalani pemeriksaan terhadap penyakit infeksi tertentu, seperti infeksi menular seksual.

5. Memahami risiko dan biaya

Ilustrasi keuangan.

Photo :
  • U-Report

Program bayi tabung juga dapat mendatangkan efek samping, seperti hot flashes dan sakit kepala karena efek obat yang dikonsumsi jelang program berlangsung. Program ini juga dapat meningkatkan risiko hamil kembar, kehamilan ektopik, sindrom hiperstimulasi ovarium, dan kelainan kongenital pada bayi.

Program bayi tabung juga memerlukan kesiapan financial yang matang, sebab biaya yang diperlukan tidak sedikit.

Berbagai pihak mendukung kegiatan ini, beberapa diantaranya Alodokter, Telon Lang Plus, dan Morula Indonesia yang merupakan bagian dari Bundamedik Healthcare System (BMHS). Mereka mengumumkan sebuah kampanye kolaborasi bertajuk #SehangatHarapanIbu untuk menyemangati dan menginspirasi keluarga Indonesia yang masih belum mendapatkan keturunan untuk tetap berharap dan mencoba sepenuh hati.