Pengertian Kateter Urine Lengkap dengan Jenis hingga Efek Samping

Kateter urin
Sumber :
  • wikiHow

VIVA – Kateter urine merupakan sebuah alat yang berbentuk tabung fleksibel yang berfungsi untuk mengalirkan urin dari kandung kemih, seperti yang dilansir dari Medical News Today. Seseorang atau pasien mungkin memerlukan penggunaan kateter urine ini saat mereka mengalami kesulitan buang air kecil secara alami. Biasanya kateter urin ini digunakan oleh pasien yang tidak bisa buang air kecil sendiri dengan normal. 

Penggunaan kateter urine

Kateter urine digunakan oleh seseorang atau pasien yang mengalami kesulitan buang air kecil sendiri dengan normal. Penyebab seseorang atau pasien perlu menggunakan kateter antara lain sebagai berikut:

  • Penyumbatan yang terjadi di uretra, saluran yang membawa urin keluar dari kandung kemih
  • Cedera pada uretra
  • Pembesaran prostat pada pria
  • Cacat lahir yang mempengaruhi saluran kemih
  • Batu ginjal, ureter atau kandung kemih
  • Kelemahan kandung kemih atau kerusakan saraf
  • Tumor di dalam saluran kemih atau organ reproduksi

Penyedia layanan kesehatan juga dapat menggunakan kateter urin untuk hal sebagai berikut: 

  • Mengukur urin yang keluar pada orang yang sakit kritis secara akurat
  • Mengeringkan kandung kemih sebelum, selama atau setelah seseorang menjalani operasi
  • Mengeringkan kandung kemih wanita setelah anestesi epidural saat melahirkan
  • Memasukkan obat langsung ke kandung kemih seseorang atau pasien
  • Mengobati seseorang atau pasien dengan inkontinensia urin jika perawatan lain belum berhasil

Kateter jangka pendek (intermiten)

Kateter urine jangka pendek atau intermiten merupakan sebuah alat yang berupa tabung tipis dan fleksibel yang digunakan untuk sementara atau dalam jangka waktu pendek ke dalam kandung kemih melalui uretra. Biasanya kateter intermiten ini digunakan untuk pasien pasca operasi dan pasien yang tidak membawa kantung untuk menampung urin. 

Pada kateter intermiten ini, ujung luar tabung boleh dibiarkan terbuka, hal itu untuk memungkinkan urine mengalir ke wadah. Sedangkan pilihan lainnya adalah dengan memasang selang ke kantung yang menampung urine. Setelah seseorang atau pasien mengosongkan kandung kemihnya, maka setelah itu mereka harus melepas kateter yang sudah dipakai tersebut dan menggantinya dengan yang baru pada beberapa kali sehari.

Efek samping 

  • Infeksi saluran kemih (ISK), jika kateter digunakan dalam jangka waktu yang lama atau panjang. 
  • Hematuria, terdapat sel darah merah dalam urin yang dapat menyebabkan urin tampak merah atau kecokelatan. Hematuria sering terjadi ketika seseorang pertama kali mulai menggunakan kateter intermiten, tetapi hematuria persisten dapat mengindikasikan ISK.
  • Batu kandung kemih, efek samping ini umum terjadi pada orang yang menggunakan kateter intermiten dalam jangka panjang.
  • Striktur uretra, penyempitan uretra yang dapat terjadi akibat trauma berulang. Orang yang memasukkan kateter intermiten mereka sendiri berulang kali selama berbulan-bulan memiliki risiko striktur uretra yang lebih tinggi.

Kateter jangka panjang (tetap)

Kateter tetap sebenarnya hampir sama dengan kateter intermiten, hanya saja kateter tetapi tetap ini terpasang selama beberapa hari atau minggu.

Pada salah satu ujung kateter tetap ini ada balon kempis yang terpasang. Penyedia layanan kesehatan akan memasukkan ujung ini ke dalam kandung kemih dan kemudian mengembangkan balon tersebut dengan air steril untuk menahan kateter di tempatnya.

Kateter tetap terdiri dari dua jenis utama yang memiliki teknik penyisipan berbeda, diantaranya sebagai berikut:

Kateter uretra atau kateter Foley, dimasukkan melalui uretra seseorang atau pasien oleh penyedia layanan kesehatan. 

Kateter suprapubik, dimasukkan oleh dokter melalui pembedahan lewat lubang kecil yang besarnya hanya beberapa inci di bawah pusar. Operasi ini akan dilakukan di rumah sakit saat pasien berada di bawah anestesi umum lokal atau ringan.

Efek samping 

Kejang kandung kemih

Biasanya  orang-orang yang menggunakan kateter tetap akan sangat umum untuk mengalami kejang kandung kemih. Hal itu terjadi ketika kandung kemih mencoba untuk mengeluarkan bagian balon dari kateter. Untuk mengurangi frekuensi dan intensitas kejang, biasanya akan diresepkan obat oleh dokter.

Penyumbatan

Orang yang menggunakan kateter tetap mungkin melihat butiran-butiran mineral di dalam tabung kateter. Meskipun normal, endapan mineral ini terkadang dapat menyumbat kateter dan mencegah drainase. Jika terjadi penyumbatan, mengeluarkan gumpalan darah atau serpihan besar, pasien bisa langsung memberitahu perawat agar segera ditangani. 

Mengalami rasa sakit dan ketidaknyamanan

Penggunaan kateter jangka panjang ini dapat menyebabkan rasa sakit dan ketidaknyamanan di dalam. Sehingga kamu bisa mendiskusikannya dengan dokter agar diberi solusi tentang pereda nyeri yang tepat.

Kateter eksternal

Kateter eksternal ini biasanya menjadi pilihan untuk digunakan oleh beberapa pria. Kateter ini adalah sebuah perangkat yang berupa seperti kondom yang pas digunakan di atas penis. Tabung yang terpasang pada kateter tersebut akan mengumpulkan urin ke dalam kantung drainase.

Biasanya kateter eksternal ini direkomendasikan oleh dokter untuk pria dengan inkontinensia yang tidak mengalami penyumbatan atau retensi urin dan dapat menggunakan kateter sendiri.

Efek samping

Kateter eksternal ini hanya digunakan untuk jangka pendek dan jika digunakan dalam jangka panjang, maka akan meningkatkan risiko sebagai berikut:

  • Infeksi saluran kemih (ISK)
  • Kerusakan pada penis karena gesekan dengan perangkat seperti kondom
  • Penyumbatan di uretra