Tes Kehamilan NIPT Seperti Aurel, Bisa Deteksi Kelainan Genetik Janin

Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah
Sumber :
  • IG @attahalilintar

VIVA – Kehadiran seorang anak dalam rumah tangga merupakan hal yang diidam-idamkan bagi banyak pasangan suami istri. Karenanya, kehamilan tentu menjadi momen yang sangat dinanti, terlebih bagi sebuah keluarga yang sudah lama menanti datangnya momongan. 

Namun, saat ibu sudah hamil, pengetahuan ibu dan keluarga yang minim tentang kehamilan memiliki dampak pada tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) dan kelainan bawaan atau kelainan kongenital, yaitu kondisi tidak normal yang terjadi pada masa perkembangan janin. Kelainan ini dapat mempengaruhi fisik atau fungsi anggota tubuh anak sehingga menimbulkan cacat lahir. 

Banyak ibu hamil mengabaikan arti pentingnya bahaya-bahaya dalam kehamilan. Menurut WHO, cacat lahir dialami sekitar 1 dari 33 bayi di dunia. Bahkan, ada sekitar 3,2 juta bayi yang lahir dalam kondisi tidak sempurna di seluruh dunia setiap tahunnya.

Kekhawatiran yang dialami oleh ibu hamil selama menjalani proses kehamilan adalah sebuah hal yang wajar, kadang pikiran negatif ibu hamil juga sulit dihilangkan seperti, apakah calon bayi di rahim tumbuh normal, apakah calon bayi akan ada cacat dan sebagainya. Namun, ketakutan dan kekhawatiran berlebih akan memberikan dampak buruk terhadap kesehatan ibu dan calon si Kecil. Maka dari itu penting bagi orang tua untuk berkonsultasi dengan pihak dokter untuk itu.

Terkait dengan pemeriksaan kehamilan, beberapa waktu belakangan teknologi pemeriksaan NIPT (Non-Invasive Prenatal Test) banyak dilirik oleh masyarakat tanah air, termasuk para selebritis seperti Tasya Kamila hingga pasangan Aurel Hermansyah dan Atta Halilintar saat kehamilan anak pertama mereka, Ameena Nur Hanna Atta.

NIPT adalah pemeriksaan materi genetik yang berasal dari plasenta janin di dalam kandungan yang ikut bercampur di dalam peredaran darah ibu. NIPT merupakan metode tes untuk menentukan risiko janin akan lahir dengan kelainan genetik tertentu atau tidak.

Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah.

Photo :
  • YouTube AH

"Untuk melakukan tes ini perlu diskusi mendalam dengan dokter yang merawat ibu hamil. NIPT ini disarankan pada kondisi untuk menskrining kelainan kromosom," kata Spesialis kandungan ahli fertilitas, dr. Yassin Yanuar MIB, SpOG-KFER, MSc dalam acara Grand Launching NIPT TanyaDNA: Health Talk, di kawasan Kemang Jakarta Selatan, Selasa 31 Mei 2022.

Selain itu, perempuan yang hamil di atas usia 35 tahun juga disarankan untuk melakukan tes NIPT. Mengingat, perempuan yang hamil di atas usia 35 tahun terjadi peningkatan kejadian kelainan kromosom termasuk down syndrome.

"Pada kondisi satu keluarga, pada kehamilan sebelumnya ada riwayat down syndrome tes ini juga dianjurkan," kata dia.

Selain itu, NIPT juga bisa menjadi dianjurkan untuk dijalankan jika adanya kelainan pada kehamilan seperti kehamilan dengan air ketuban yang sangat sedikit.

"Dokter bisa menemukan kelainan ini apakah karena kelainan kromosom atau tidak tes NIPT ini bisa dilakukan," ujar dia lebih lanjut.

Selain itu, melalui tes NIPT ini juga diketahui orang tua bisa mengetahui jenis kelamin calon anak mereka.

Ilustrasi hamil/ibu hamil.

Photo :
  • Freepik/user18526052

"Pemeriksaan NIPT ini menganalisis kromosom pada janin. Kromosom ini isinya kode genetik semua ada di kromosom itu. Manusia memiliki total 46 kromosom. Kromosom 1-22 itu mengatur fungsi tubuh di luar identitas. Sedangkan kromosom 45 dan 46 itu XY yang berkaitan dengan identias gendernya. Kalau USG bisa liat gendernya di usia 16 minggu kalau ini lebih cepat," ujar dia.

Yassin mengungkap bahwa pemeriksaan NIPT ini bisa dilakukan pada usia kehamilan 10 minggu. Melalui pemeriksaan NIPT ini diketahui dapat membantu orang tua membuat keputusan perawatan kesehatan yang tepat untuk sang buah hati. Selain itu, juga untuk mempersiapkan mental, fisik serta finansial orang tua dan bayi di masa depan.

Untuk tes NIPT ini prosesnya, melibatkan pengambilan sampel darah dari ibu dan mengujinya untuk kelainan kromosom.

Tes ini dianggap sebagai tes yang sangat akurat, dengan tingkat deteksi lebih dari 99 persen untuk kondisi seperti sindrom Down. Ini juga merupakan risiko yang relatif rendah, dengan tingkat positif palsu kurang dari 1 persen. Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum mengikuti tes.

"Perlu diskusi mendalam dengan dokter yang merawat agar tau perlu atau tidaknya," kata dia menjelaskan.

Sementara itu, dalam kesempatan launching product pertama tanyadna yaitu NIPT tanyadna, pihaknya memiliki harga promo untuk pemeriksaan NIPT yang sebelumnya dari harga Rp5 juta menjadi Rp3.750.000 dengan menggunakan kode voucher 'MGWORRYFREEMOM'.