Lebih dari 200 Kasus Cacar Monyet Ditemukan, Akankah Jadi Pandemi?

Ilustrasi cacar monyet.
Sumber :
  • stat news

VIVA – Monkeypox atau cacar monyet telah mencapai 20 negara dengan lebih dari 200 kasus ditemukan dalam waktu singkat. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah meminta negara-negara untuk tetap waspada agar mengendalikan penyebaran. 

Hampir 200 kasus cacar monyet telah dilaporkan di lebih dari 20 negara yang biasanya jarang terjadi. Organisasi Kesehatan Dunia menggambarkan wabah ini dengan epidemi yang seharusnya dapat dikendalikan.

Tak hanya itu, WHO juga menyarankan untuk membuat persediaan untuk berbagi secara merata terkait vaksin terbatas dan obat-obatan yang harus tersedia secara global. WHO sendiri menilai wabah kasus cacar monyet kian mengkhawatirkan dengan tingginya penularan di beberapa negara.

Dikutip dari laman The Health Site, Sylvie Briand, kepala kesiapsiagaan dan pencegahan epidemi dan pandemi WHO baru-baru ini mengatakan, bahwa kasus demi kasus ditemukan hingga terjadi lonjakan. Namun, ia mewanti-wanti agar tiap negara siap dengan terjadinya ledakan kasus dalam beberapa pekan mendatang.

"Kami tidak tahu apakah kami baru saja melihat puncak gunung es... Kami masih berada di awal, sangat awal dari peristiwa tersebut. Kami tahu bahwa kami akan memiliki lebih banyak kasus dalam beberapa hari mendatang," jelasnya.

Akankah jadi pandemi?

cacar monyet

Photo :
  • pixabay

Di tengah meningkatnya kasus cacar monyet di beberapa negara, WHO telah meminta pejabat kesehatan dan pemerintah untuk meningkatkan pengawasan. WHO juga menyarankan agar pemerintah di tiap negara memberlakukan isolasi pada orang yang terinfeksi untuk mengendalikan lonjakan. 

"Sementara negara-negara diminta untuk lebih waspada, tidak perlu panik," kata Briand.

Menghadiri Majelis Kesehatan Dunia di Jenewa, Briand berkata bahwa kondisi penyebaran cacar monyet masih terbilang sangat baru. Akan tetapi, ia menilai kasusnya berbeda dengan pandemi COVID-19 yang bisa menyebar dengan cepat sehingga kemungkinan menjadi pandemi tidaklah berisiko besar.

"ini bukan penyakit yang harus dikhawatirkan masyarakat umum. Bukan COVID atau penyakit lain yang menyebar dengan cepat," pungkasnya.

Ada pun Kementerian Kesehatan RI meminta semua jajaran kesehatan untuk mewaspadai penyakit cacar monyet (monkeypox). Ada sejumlah definisi kasus untuk membedakan kelompok pasien yang terinfeksi monkeypox.

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dr. dr. Maxi Rein Rondonuwu, DHSM, MARS mengatakan hingga saat ini belum ada laporan kasus monkeypox di Indonesia.

“Berdasarkan laporan WHO per tanggal 21 Mei 2022, laporan adanya kasus monkeypox baru muncul di beberapa negara non endemis antara lain Australia, Belgia, Kanada, Perancis, Jerman, Italia, Belanda, Portugal, Spanyol, Swedia, Inggris dan Amerika,” katanya dikutip dari keterangan pers.