Kenali Gejala Kasus Kematian Hepatitis Misterius di Tulungagung
- www.redorbit.com
VIVA – Satu kasus kembali ditemukan pada seorang anak yang diduga terjangkit hepatitis akut non-etiologi atau tanpa sebab. Penyakit tersebut menyerang secara mendadak dan memicu kematian anak tersebut.
Dituturkan Ketua Satuan Tugas COVID-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Prof. Zubairi Djoerban, satu kasus hepatitis misterius di Tulungagung itu menimpa seorang anak perempuan. Korban meninggal dunia usai mengalami beberapa gejala terkait penyakit hepatitis.
"Gejala seperti penyakit kuning, demam, diare, warna urine lebih pekat, feses pucat, dan tidak memiliki komorbid," jelasnya dikutip dari akun twitter milik Prof Zubairi.
Ada pun informasi terkini, Prof Zubairi menuturkan kasus hepatitis misterius terus bertambah. Seperti jumlah kasus di Inggris yang mencapai 163 kasus, 11 di antaranya harus transplantasi hati. Di Amerika Serikat, CDC menyelidiki 109 kasus, termasuk 5 kematian yang dilaporkan.
"Penyelidikan terus menunjukkan adanya hubungan dengan Adenovirus," bebernya.
Selain itu, Prof Beri, sapaannya, menyampaikan penyelidikan masih terus berlanjut ke faktor lain. Termasuk kemungkinan SARS-CoV-2 atau perubahan genom Adenovirus. Namun, ia menegaskan tak ada kaitan apapun antara vaksin COVID-19 dan hepatitis tersebut.
"Penyakit kuning dan muntah jadi gejala paling umum dari anak-anak yang terkena. Belum ada bukti hubungan apapun dengan vaksin COVID-19," katanya.
Sebelumnya ada tiga anak di Indonesua yang menderita hepatitis akut. Menurut data Kemenkes, pada ketiga kasus ini, anak berusia 2 tahun sudah mendapatkan vaksinasi hepatitis, usia 8 mendapatkan vaksinasi COVID-19 satu kali dan vaksin hepatitis lengkap, dan usia 11 tahun sudah mendapatkan vaksinasi COVID-19 dan hepatitis lengkap.
Ketiganya negatif COVID-19. Berdasarkan hasil investigasi juga didapati, satu kasus memiliki penyakit penyerta.