Terungkap, Ini Patogen Penyebab Wabah Hepatitis pada Anak
- freepik/lifeforstock
VIVA – Serentetan kasus peradangan hati yang parah atau hepatitis, baru-baru ini dilaporkan menyerang anak-anak yang sebelumnya dinyatakan sehat.
Pada 21 April 2022 lalu, ada 169 kasus hepatitis yang tidak diketahui asalnya (acute hepatitis of unknown origin) pada anak-anak di 12 negara. Sebagian besar kasus (114) terjadi di Inggris, dan yang banyak terserang adalah anak di bawah usia 10 tahun.
Yang memprihatinkan bagi para profesional kesehatan yang melaporkan kasus-kasus ini adalah tingkat keparahan penyakit pada anak-anak yang sebelumnya dinyatakan sehat. Sebanyak 17 anak membutuhkan transplantasi hati, sementara 1 anak lainnya meninggal dunia karena menderita gagal hati.
Jumlah transplantasi jauh lebih tinggi dari biasanya terlihat selama periode waktu yang sama di tahun-tahun sebelumnya. Sementara hepatitis akut tidak pernah terdengar pada anak-anak, angka dan kasus ini juga belum pernah terjadi sebelumnya serta sejauh ini hanya sebagian yang bisa dijelaskan.
Salah satu penyebab dari wabah hepatitis ini adalah adenovirus. Menurut Badan Keamanan Kesehatan Inggris, adenovirus adalah patogen paling umum yang ditemukan pada 40 dari 53 kasus terkonfirmasi yang diuji di Inggris.
"Penyelidikan semakin menunjukkan bahwa peningkatan kasus hepatitis yang parah mungkin terkait dengan infeksi adenovirus, tetapi penyebab lain masih diselidiki secara aktif," kata badan kesehatan itu, dilansir Times of India, Rabu 4 Mei 2022.
Apa itu adenovirus?
Adenovirus adalah sekelompok besar virus yang dapat menginfeksi berbagai hewan dan juga manusia. Nama tersebut didapat dari jaringan tempat adenovirus awalnya diisolasi, yaitu kelenjar gondok atau amandel.
Adenovirus memiliki minimal 7 spesies berbeda, dan di dalam spesies tersebut, ada varian genetik seperti pada virus corona dan virus lainnya. Dalam hal ini, alih-alih varian, mereka disebut sebagai subtipe adenovirus.
Sebagian besar, adenovirus menyebabkan penyakit ringan pada manusia. Beberapa spesies mengembangkan penyakit pernapasan, seperti croup pada anak kecil dan bayi. Sementara yang lainnya mengalami konjungtivitis, serta kelompok ketiga menderita gastroenteritis.
Subtipe yang terkait dengan wabah hepatitis akut saat ini pada anak-anak disebut adenovirus subtipe 41, dengan virus yang terdeteksi pada 74 kasus sejauh ini. Subtipe 41 termasuk dalam pengelompokan adenovirus yang biasanya dikaitkan dengan gastroenteritis ringan hingga sedang. Di mana dasarnya adalah terjadi masalah perut, dengan gejala diare, muntah dan sakit perut.
Pada kebanyakan anak dan orang dewasa dengan sistem kekebalan yang sehat, adenovirus hanya menimbulkan gangguan ketidaknyamanan dan penyakit ini akan berlalu dalam 1 atau 2 minggu. Hepatitis virus dari infeksi oleh adenovirus sebelumnya hanya dilaporkan sebagai komplikasi yang jarang terjadi.
Karena jumlah kasus dan tingkat keparahan terjadi pada anak-anak, para ilmuwan sedang menyelidiki penyebab dari wabah tersebut. Pada awal wabah, ahli epidemiologi berusaha mengidentifikasi hubungan kontak dengan kasus-kasus ini dan tentu saja untuk mengidentifikasi apa penyebab hepatitis virus ini. Yang jelas, ini bukan hanya sekelompok kasus kecil yang terisolasi.
Data dari Layanan Kesehatan Nasional Skotlandia mengungkapkan, tidak satu pun dari anak-anak yang terjangkit hidup dalam pola geografis yang dapat dilihat (seperti di dekat sumber air terbuka).
Usia rata-rata (median) saat masuk rumah sakit adalah 4 tahun dan tidak ada ciri lain yang jelas, seperti etnis atau jenis kelamin yang ditemukan terkait dengan penyakit ini. Temuan serupa dilaporkan juga oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC).
Karena beberapa vaksin COVID-19 menggunakan adenovirus, netizen bertanya-tanya apakah vaksin tersebut menjadi penyebab dari wabah ini. Namun, tidak ada kasus yang dilaporkan di Inggris yang telah menerima vaksin COVID-19 dan vaksin yang menggunakan adenovirus.