Konsumsi Mi Instan Campur Nasi, Dokter: Investasi Diabetes

Ilustrasi mi instan.
Sumber :
  • Freepik/wirestock

VIVA – Mengonsumsi mi instan pada dasarnya dilarang karena tidak baik untuk kesehatan. Namun, jika tidak dikonsumsi berlebihan dan ditambahkan dengan bahan-bahan sehat lainnya, seperti sayuran dan mengurangi bumbunya, ini tidak menjadi masalah. 

Yang jadi masalah adalah, kebiasaan banyak orang yang kerap menambahkan nasi dalam mi instannya. Sementara nasi dianggap sebagai makanan pokok, mi instan sendiri dianggap sebagai lauk. Atau ada juga yang berpikir, makan mi instan satu bungkus belum kenyang dan akhirnya menambahkan nasi. 

Padahal, mi instan dan nasi, sama-sama karbohidrat, sehingga jika dikonsumsi bersamaan, sama saja dobel karbohidrat. Lalu, apa konsekuensinya jika makan mi instan ditambahkan dengan nasi?

Spesialis gizi klinik, Dr. dr. Samuel Oetoro, MS, Sp.GK(K), pun tak memperbolehkan konsumsi mi instan yang ditambahkan dengan nasi. Menurutnya, karbohidrat yang terkandung dalam mi instan saja sudah cukup banyak, yaitu sekitar 48-50 gram. 

Ilustrasi nasi.

Photo :
  • Freepik/freepik

"Nasi karbohidrat. Artinya Anda sedang investasi diabetes di kemudian hari. Karena karbohidratnya jadi dobel-dobel," jelas dia dalam tayangan Hidup Sehat tvOne, Selasa 5 April 2022. 

Lalu, di bulan Ramadhan ini, apakah boleh mengonsumsi mi instan untuk berbuka dan sahur?

"Prinsipnya sebenarnya pada saat sahur hindari (mi instan). Karena dia membuat rasa haus. Puasa itu kan godaannya rasa haus, jadi kita harus menghindari makan-makanan yang menyebabkan rasa haus," kata dia. 

Sedangkan untuk berbuka, dokter Samuel masih memperbolehkan konsumsi mi instan. Tapi, ada aturannya. 

Ilustrasi diabetes.

Photo :
  • Pexels/Nataliya Vaitkevich

"Tapi air godokannya (air rebusan) dibuang, bumbunya jangan dipakai semua. Setengah aja bumbunya. Kalau mau sedap, tambahin rempah-rempah alamiah. Negara kita ini rempah-rempahnya melimpah. Rempah-rempah itu punya efek antioksidan, itu bagus buat kesehatan tubuh," terang dia. 

"Jadi, pakai bumbunya setengah, diaduk, tambahin rempah-rempahnya, tambah air panas yang baru, silakan dimakan tapi jangan dicampur pakai nasi lagi. Tambah sayur, tambah putih telur. Jangan tiap hari juga," sambung dia. 

Terakhir, dokter Samuel juga tidak menyarankan konsumsi mi instan yang ditambahkan dengan bahan-bahan instan lainnya, seperti kornet, sosis, keju, atau yang lainnya.