Bukan Sehat, Dokter Ungkap Urine Bening Pertanda Diabetes

Ilustrasi diabetes.
Ilustrasi diabetes.
Sumber :
  • Pexels/Nataliya Vaitkevich

VIVA – Warna urine bisa menandakan tingkat kesehatan seseorang. Semakin keruh warna urine, berarti menandakan ada yang tidak beres dalam tubuhnya. Sementara warna urine yang lebih jernih, dikatakan sebagai warna urine normal atau tingkat kesehatan yang lebih baik. 

Namun, ada anggapan yang mengatakan bahwa warna urine yang bening dan beraroma manis, justru menandakan orang tersebut memilki penyakit diabetes. Benarkah? Ini fakta atau mitos? 

"Fakta," ujar Spesialis penyakit dalam, dr. Ni Made Hustrini, Sp.PD-KGH, dalam tayangan Hidup Sehat tvOne, Selasa 29 Maret 2022. 

Dokter Ni Made menjelaskan, pada diabetes terutama yang tidak terkontrol yang gula darahnya terus-menerus tinggi, jika dicium urine-nya, bisa mengeluarkan aroma yang agak manis.

Ilustrasi urine

Ilustrasi urine

Photo :
  • Pixabay/ frolicsomepl

"Kemudian juga aroma-aroma spesifik dari benda keton. karena gula tidak bisa masuk ke dalam sel, maka tubuh akan memakai sumber energi lain, sehingga yang dikeluarkan di kencing itu adalah keton," terang dia. 

Lalu, kenapa urine penderita diabetes bisa berwarna bening transparan? 

"Karena kalau gula keluar di dalam urine, gula itu akan menarik air, sehingga banyak air yang akan keluar melalui urine, sehingga akan lebih transparan," ungkapnya. 

Selain warna urine tersebut, beberapa warna urine lain juga ada yang harus diwaspadai. Ni Made menjelaskan, pada kondisi seseorang yang mengalami dehidrasi, akan menyebabkan warna urine menjadi lebih pekat. Oleh karena itu, si penderita disarankan untuk minum lebih banyak air.

Ilustrasi diabetes.

Photo :
  • Pexels/Nataliya Vaitkevich

"Kedua kalau kita ketemu warna urine yang kemerahan, bisa disebabkan karena banyak hal, tetapi terutama kalau terjadi berulang, itu harus diperiksakan ke dokter apakah ini betul disebabkan karena adanya darah di dalam urine, sehingga dicari penyebabnya apakah memang dari ginjalnya sendiri atau di luar ginjal, termasuk konsumsi obat-obatan yang bisa menyebabkan urine kemerahan," ungkapnya. 

"Atau urine-nya berwarna keruh atau bahkan cenderung sampai putih dan sebagainya, itu bisa disebabkan karena pasiennya menderita infeksi saluran kemih. Infeksi ini bisa dari saluran kemihnya, mulai dari ginjal (ureter), kemudian kandung kemih (uretra) atau bisa juga dari prostat kalau pada laki-laki," sambung dia. 

Kondisi lain yang perlu diwaspadai adalah jika mendapati urine berbusa. 

"Kadang-kadang, memang ini tidak 100 persen linier hubungannya, artinya pada pasien yang urinenya berbusa itu kadang-kadang kita menemukan kondisi adanya proteinuria atau albuminuria. Artinya, ada albumin atau protein di dalam urine," tuturnya. 

"Jadi hal ini bisa ditemukan pada pasien diabetes misalnya, karena kemampuan ginjal menyaring protein yang seharusnya tidak bisa terlewati masuk ke urine, itu rusak karena gula darah yang tinggi dalam waktu yang lama," tutup dr. Ni Made Hustrini.