Bahaya Malas Makan Sayur, Dokter Ungkap Picu Usus 'Bolong'

Sayuran berdaun hijau
Sumber :
  • Times of India

VIVA – Sayur dan buah menjadi salah satu sumber serat penting agar mampu menjaga kesehatan tubuh, apalagi di bulan ramadhan saat pandemi masih melanda. Menurut pakar, minim konsumsi sumber serat bisa membahayakan tubuh, bahkan memicu usus bolong. Kok bisa?

Dokter spesialis gizi klinik, dr. Cindiawaty J. Pudjiadi, MARS, MS, Sp.GK, menjelaskan bahwa terdapat dua jenis serat pangan, yaitu serat larut (soluble fiber) dan serat tidak larut (insoluble fiber). Kedua jenis serat ini memiliki fungsi yang berbeda. Serat larut dalam air dapat memperlambat pencernaan dan penyerapan makanan di dalam usus, sehingga gula darah dapat lebih stabil dan kolesterol darah lebih terkendali.

"Contoh makanan yang mengandung serat larut adalah inulin, oatmeal, sitrus, frukto oligosakarida (FOS). Sedangkan serat tidak larut yang terkandung dalam gandum, beras merah dan cokelat, timun, dan juga tomat dapat membantu memperlancar pergerakan usus sehingga dapat mencegah sembelit," ujarnya dalam acara virtual Nestle Nutren Fibre, Selasa 29 Maret 2022.

sayuran

Photo :
  • U-Report

Menurut AKG Indonesia, PERMENKES RI No. 28, 2019, setiap harinya kita membutuhkan 30g serat pangan yang berasal dari buah & sayur. Kekurangan serat pangan dapat memicu berbagai macam penyakit. Menurut The World Health Report, kurangnya konsumsi sayur dan buah yang merupakan sumber serat dapat menyebabkan kanker gastrointestinal, penyakit jantung iskemik, dan stroke. 

"Hasil penelitian di jurnal dengan membandingkan usus orang yang konsumsi serat dan tidak. Pada orang yang tidak konsumsi serat, ususnya bolong-bolong kayak rusak. Kalau konsumsi serat, didukung vitamin mineral, usus tersebut terhadap serangan virus tidak gampang masuk. Dengan jaga dari segi saluran pencernaan, sudah bantu jaga stamina," katanya.

Dokter Cindy yang dikenal sering memberikan konsultasi kepada kalangan pesohor Tanah Air, juga mengatakan bahwa beberapa orang foodies yang berkonsultasi dengannya telah menjalani pengaturan pola makan seimbang yang diiringi olahraga teratur serta minum 2 gelas produk nutrisi kaya serat pada pagi dan malam hari. Hasilnya, dokter Cindy menjelaskan bahwa para foodies mengalami perbaikan profil lemak serta gula darah.

"Setelah satu bulan, para foodies ini merasa aktivitas Buang Air Besar (BAB) jadi lebih lancar sehingga membuat mereka nyaman beraktivitas. Mengkonsumsi produk nutrisi kaya serat juga dirasa dapat memberikan rasa kenyang lebih lama,” kata Dokter Cindy.