Nyeri Wajah Sebelah saat Tertawa, Waspada Diintai Penyakit Ini
- U-Report
VIVA – Nyeri kerap dianggap sebagai hal sepele dan dinilai wajar sehingga banyak masyarakat yang abai terhadap kondisi tersebut. Padahal, nyeri yang terasa bisa menjadi tanda suatu penyakit seperti trigeminal neuralgia.
Trigeminal atau saraf trigeminus merupakan saraf kranial ke-V dan memiliki 3 cabang yang mempersarafi pipi, bibir atas, hidung, rongga mulut, rahang dan otot pengunyah. Arti neuralgia adalah rasa sakit akibat adanya terganggunya sinyal saraf pada sistem saraf. Gangguan ini bukan penyakit namun ini merupakan gejala akibat masalah/penyakit tertentu, misalnya tumor, cedera dan lainnya.
"Nyeri akan muncul di area ini sesuai dengan 3 cabang saraf trigeminal," ujar dokter spesialis bedah saraf, dr. Heri Aminuddin, SpBS, dalam keterangan persnya.
Serangan nyeri biasanya tiba-tiba, intens, dan berlangsung singkat (1 detik hingga 2 menit). Jumlah serangan bervariasi, beberapa kali per hari hingga ratusan per hari. Trigeminal neuralgia memiliki masa refrakter atau saat nyeri tidak muncul sama sekali. Tetapi bisa muncul tiba-tiba pada waktu yang tak terduga.
Penyebab nyeri wajah sebelah
“Dari hasil MRI, bisa membantu dokter menyimpulkan penyebab nyeri wajah sebelah,” ujar dr. Heri. Bisa akibat adanya tumor, perlengketan, atau penyakit tertentu, seperti multiple sclerosis (MS).
Akibat saraf trigeminal yang tertekan atau terjepit dengan pembuluh darah yang ada di dekatnya dapat memunculkan nyeri wajah sebelah yang sangat luar biasa. Setiap kali pembuluh darah berdenyut akan menekan saraf.
Seiring dengan waktu, gesekan atau jepitan ini juga merusak lapisan pelindung saraf atau mielin. Kalau mielin sudah rusak, maka muncul nyeri yang khas seperti tersayat pisau, kesetrum dan lainnya.
Akibat nyeri yang hebat, menyakitkan dan luar biasa ini, penyakit ini memiliki banyak nama. Bahkan dikenal dengan nama suicide disease karena nyerinya dapat membuat penderitanya depresi dan memunculkan keinginan untuk bunuh diri.
Penanganan Tepat
Percutaneous Balloon Compression atau PBC menjadi salah satu solusi pilihan untuk mengatasi serangan trigeminal neuralgia atau nyeri wajah sebelah. Pada awalnya, penanganan trigeminal neuralgia berupa obat-obatan.
“Pilihannya adalah obat antinyeri atau obat antikejang, yang harus berdasarkan resep dokter,” tuturnya.
Penanganan atau pengobatan trigeminal neuralgia ditentukan dengan hasil wawancara saat pasien menceritakan gejala yang dirasakan saat berkonsultasi dengan dokter. Apalagi bila nyeri terutama muncul pada saat penderitanya hanya melakukan aktivitas harian, misalnya mencukur, membasuh wajah, menyikat gigi, makan, tertawa dan lainnya. Padahal aktivitas harian tersebut seharusnya tidak menimbulkan nyeri pada wajah.
Jika nyerinya terjadi hanya pada salah satu sisi wajah, memang kemungkinan akibat trigeminal neuralgia. Selain dari hasil anamnesis, untuk lebih memastikan lagi dokter akan merekomendasikan pemeriksaan penunjang seperti MRI.
Kadangkala memang kondisi nyeri luar biasa ini membutuhkan tindakan tertentu untuk mengatasinya. Karena serangan nyeri akibat trigeminal neuralgia terasa seperti tersayat benda tajam, tertusuk, terbakar bahkan seperti kesetrum listrik dapat membuat penderitanya tak mampu beraktivitas seperti biasa yang lama kelamaan kualitas hidup juga menurun.
“Teknologi atau metode PBC (Percutaneous Balloon Compression) bisa menjadi salah satu solusi pilihan untuk atasi nyeri wajah sebelah akibat trigeminal neuralgia,” tutur spesialis bedah saraf yang berpraktik di Brain and Spine Center RSU Bunda Jakarta ini lebih lanjut.
Metode PBC dapat dilakukan pada penderita dengan karakteristik tertentu, seperti gagal obat atau obat tidak dapat mengatasi nyeri, lanjut usia, takut akan operasi, memiliki faktor komorbid tertentu, pasca tindakan operasi, atau nyeri terasa pada area wajah bagian tengah dan bawah
“PBC, seperti namanya – balon – berarti menggunakan balon yang akan dimasukkan via guide wire ke dalam dasar tengkorak dekat dengan saraf trigeminal. Bila sudah mencapai titik ini, balon dikembangkan agar menekan saraf trigeminal," kata dia.
Tentu selama prosedur ini dilakukan, dipandu dengan menggunakan C-arm agar tepat sasaran. Kemudian balon dikembangkan selama 1 hingga 1,5 menit. Setelah itu dikempiskan dan dikeluarkan lagi. Metode ini jauh lebih nyaman untuk pasien karena termasuk ke dalam minimally invasive atau tanpa bedah terbuka.
“Dulu untuk penanganan trigeminal neuralgia dilakukan tindakan bedah MVD (Microvascular Decompression). Namun kini di beberapa negara, MVD sudah banyak ditinggalkan dan menjadikan PBC ini sebagai solusinya karena minimally invasive," ujarnya.
"Keberhasilan dokter spesialis bedah saraf di Brain and Spine Center dalam menangani nyeri wajah trigeminal neuralgia dengan metode Percutaneous Balloon Compression (PBC) memang perlu mendapat acungan jempol,” kata dr. Amiruddin Hamigu, MM, MARS, selaku Kepala RSU Bunda Jakarta.
Metode balon kompresi ini menjadi salah satu solusi andalan untuk menangani nyeri wajah sebelah akibat trigeminal neuralgia, terutama bagi penderitanya yang tidak mau dilakukan tindakan bedah atau operasi, atau obat-obatan sudah tidak mempan lagi.
“Tindakan ini juga termasuk minimally invasive, atau bedah minimal jadi bukan bedah terbuka. Lebih nyaman untuk pasien dan cocok untuk yang takut dengan operasi,” jelasnya lebih lanjut.