Baik untuk Pasien Diabetes, Cuka Bisa Turunkan Gula Darah Usai Makan

Ilustrasi cuka
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Para ahli menyebut, ada beberapa makanan dan minuman yang bisa membantu menyeimbangkan kadar gula darah Anda. Baik kadar gula darah tinggi atau rendah, bisa menyebabkan sejumlah komplikasi penyakit.

"Sensitivitas insulin menggambarkan seberapa sensitif tubuh terhadap efek insulin. Seseorang dikatakan sensitif insulin akan membutuhkan jumlah insulin yang lebih sedikit untuk menurunkan kadar gula darah dibanding seseorang yang memiliki sensitivitas rendah," demikian dijelaskan situs Diabetes.co.uk dikutip laman Express.

Mayo Clinic menambahkan, terapi insulin terkadang bisa menuntut, tapi itu adalah cara efektif untuk menurunkan kadar gula darah.

Sebuah studi yang diterbitkan di National Library of Medicine mengatakan, konsumsi cuka dengan makanan pernah digunakan sebagai pengobatan kuno untuk mengatasi diabetes sebelum adanya terapi penurunan glukosa farmakologis.

Studi itu mengutip sejumlah studi baru-baru ini yang mengindikasikan bahwa cuka meningkatkan sensitivitas insulin pada sukarelawan yang sehat, begitu juga individu dengan diabetes.

Bahkan, empat uji coba silang acak dilakukan pada dewasa dengan diabetes tipe 2 atau tanpa diabetes. Semua uji coba mengikuti protokol sama, yakni makanan yang sudah distandariasai pada malam sebelum uji coba, puasa sepanjang malam dan dua jam tes darah yang diikuti konsumsi roti kering dan jus makanan uji coba atau cairan dextrose.

Ilustrasi tes diabetes.

Photo :
  • Pixabay

Untuk masing-masing uji coba, glikemia posprandial (PPG) dibandingkan di antara perawatan menggunakan kalkulasi area di bawah kurva 120 menit setelah makan.

Para peneliti menemukan bahwa dua sendok cuka, 10 gram, secara efektif mengurangi PPG, dan efek ini paling banyak terlihat saat cuka dikonsumsi selama waktu makan dibandingkan hingga lima jam sebelum makan.

"Cuka tidak mengubah PPG saat dimakan dengan monosakarida, menunjukkan bahwa aksi antiglikemi dari cuka berkaitan dengan pencernaan karbohidrat. Akhirnya, sodium asetat tidak mengubah PPG, mengindikasikan bahwa garam asetat kurang kandungan antiglikemi," studi tersebut mencatat.

Studi itu mengatakan bahwa kandungan antiglikemi cuka adalah butki saat sejumlah kecil cuka dikonsumsi dengan makanan yang terdiri dari karbohidrat kompleks.

Dalam situasi ini, cuka melemahkan PPG hingga 20 persen dibandingkan dengan plasebo.

Badan kesehatan Inggris, NHS mencatat bahwa jika Anda memiliki diabetes, seberapa berhati-hatinya Anda, Anda kemungkinan mengalami hiperglikemia.

Cuka apel

Photo :
  • Times of India

"Episode ringan yang kadang terjadi biasanya tidak menyebabkan kekhawatiran dan bisa ditangani dengan cukup mudah atau kembali ke normal dengan sendirinya," tambah NHS.

NHS mengatakan bahwa gejala hiperglikemia pada orang dengan diabetes cenderung berkembang dengan perlahan selama beberapa hari atau minggu, meski pada beberapa kasus, tidak ada gejala hingga kadar gula darah sangat tinggi.