Ternyata, Sinusitis Tak Melulu Harus Operasi

Ilustrasi sinusitis
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Rhinosinusitis merupakan peradangan pada bagian hidung dan sinus paranasal, yang ditandai dengan gejala hidung tersumbat, lendir kental pada hidung, nyeri wajah dan kepala. 

Rhinosinusitis ini pada prinsipnya diakibatkan dari penyakit-penyakit yang sebelumnya sudah ada, misalnya pada penyakit radang hidung (rhinitis), disebabkan oleh alergi atau perubahan suhu, paparan asap, kelainan anatomi hidung yaitu adanya tulang keras atau tulang rawan yang bengkok yang menyumbat saluran atau muara sinus. 

"Sinusitis dapat juga disebabkan oleh sakit gigi yang dinamakan sinusitis dentogen," ujar Dokter Spesialis THT, dr. Fransiskus H. Poluan. Sp.THT l, saat Edukasi Bincang Sehat melalui Live Instagram, yang digelar Manajemen Siloam Hospitals Mampang, Jakarta, baru-baru ini. 

Dokter Fransiskus menjelaskan, gejala umum yang terjadi di antaranya ditemukan adanya hidung tersumbat, kemudian adanya lendir pada lubang hidung. Lendir yang kental dengan warna hijau, kuning, ataupun berupa kecokelatan. Bisa juga disertai dengan nyeri pada bagian wajah seperti di atas pipi dan area sekitar tengah antara mata. 

Ilustrasi sinus.

Photo :
  • U-Report

"Nyeri ini disebabkan oleh adanya peningkatan tekanan dari cairan di dalam sinusnya ataupun akibat adanya penebalan pada lapisan hidung," tuturnya. 

Di kalangan anak, Fransiskus mengatakan, kondisi ini umum diiringi dengan batuk karena kesulitan dalam mengeluarkan lendirnya. Lalu, bagaimana penanganannya? Apakah harus dengan jalur operasi

Dokter Fransiskus menjelaskan, pada pemeriksaan dilakukan CT-Scan sinus paranasal agar dapat diketahui apakah ditemukan penumpukan cairan atau penebalan mukosa (lapisan selaput lendir yang berfungsi untuk membuat udara setelah dihirup). 

Dapat juga dilakukan pemeriksaan dengan Endoskopi, agar diketahui apakah ditemukan adanya pembengkakan atau penyempitan pada saluran muara sinus. 

"Setiap penyakit yang tidak ditangani dengan baik akan berakibat komplikasi, pada kasus rhinosinusitis ini bisa berdampak pada mata menjadi bengkak sampai dapat memengaruhi penglihatan. Penyakit rhinosinusitis ini tidak selalu harus ditangani dengan tindakan operasi sebagai solusinya," kata dia. 

Ilustrasi sinusitis

Photo :
  • Ludi.com

"Ada tindakan yang bisa dilakukan untuk langkah non operasi, seperti misalnya memperbaiki gaya hidup, kemudian menghindari paparan debu yang menyebabkan alergi, dan olahraga teratur untuk meningkatkan imun tubuh," tutur dokter yang menamatkan pendidikan spesialis THTKL di Universitas Padjajaran itu. 

Selain memperbaiki gaya hidup, Fransiskus mengatakan, menghindari paparan zat yang dapat mengganggu lapisan dalam (mukosa) hidung juga bisa dilakukan dengan metode pengobatan yang bisa mengurangi radang atau pembengkakan dan bisa mengurangi alerginya. 

"Serta obat yang dapat mengurangi sumbatan dan pemberian antibiotik diberikan sebijak mungkin, karena penyakit rhinosinusitis ini paling banyak disebabkan oleh virus, bukan bakteri," ujar dia. 

Jika setelah dilakukan pengobatan secara maksimal tetapi tidak ditemukan perubahan, Fransiskus mengatakan, langkah terakhir baru akan dilakukan tindakan operasi, dengan tujuan membuka saluran yang tertutup atau tersumbat dan memelihara lapisan-lapisan yang masih berfungsi dengan baik. 

"Jadi, selama tidak ditemukan komplikasi pada penyakit rhinosinusitis, maka tindakan operasi tidak diperlukan," kata dokter Fransiskus.