Penyebab Hipertensi Bisa Timbulkan Gagal Ginjal Kronik
- Freepik/wayhomestudio
VIVA – Tekanan darah tinggi atau hipertensi terjadi ketika tekanan darah yang mengalir di dalam tubuh menjadi lebih tinggi atau di atas tekanan darah normal. Tekanan darah tinggi tergolong kondisi yang serius, apalagi jika tidak terkontrol. Ada banyak risiko penyakit berbahaya yang mengintai salah satunya adalah gagal ginjal kronik.
"Hipertensi berbahaya ujung-ujungnya bisa merusak organ, sasaran otak jadi stroke, pembuluh darah menjadi jantung, ginjal menjadi gagal ginjal, jika tidak diobati bisa menyebabkan kematian," kata spesialis penyakit dalam konsultan ginjal-hipertensi, dr. Djoko Wibisono, Sp.PD-KGH dalam virtual conference, Jumat 18 Februari 2022.
Ginjal berfungsi membantu menyaring limbah dan cairan ekstra dari darah, dan mereka menggunakan banyak pembuluh darah selama proses penyaringan tersebut. Ketika pembuluh darah menjadi rusak, nefron yang menyaring darah tidak menerima oksigen dan nutrisi yang mereka butuhkan agar berfungsi dengan baik. Inilah sebabnya tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah penyebab utama kedua gagal ginjal.
Seiring waktu, tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol menyebabkan arteri di sekitar ginjal menyempit, melemah, atau mengeras. Arteri yang rusak ini tidak mampu memberikan cukup darah ke jaringan ginjal.
"Mengendalikan tekanan darah penting untuk menghindari kerusakan organ seperti stroke, kebutaan di mata, serangan jantung, ginjal kronik, pengendalian tekanan darah ini penting," kata dia.
Dokter Djoko menambahkan, orang yang mengidap penyakit ginjal karena hipertensi, sering tidak merasakan gejala.
"Tahap pertama tidak ada gejala, ketika dicek urine ada darah atau protein dalam urine. Adanya protein di urine secara menetap adalah tanda kerusakan ginjal," kata dia.
Karenanya, penderita diabetes dan hipertensi perlu secara berkala melakukan deteksi fungsi ginjal untuk mengendalikan kerusakan ginjal. Penurunan fungsi ginjal akibat PGK (penyakit ginjal kronik) dapat diperlambat dengan terapi medis, perubahan gaya hidup dan melakukan konsultasi dengan dokter.
Untuk memastikan kondisi ginjal seseorang terdapat beberapa tes yang bisa dilakukan yaitu: tes darah (menilai kinerja ginjal dengan melihat kadar limbah dalam), tes darah (ureum, kreatinin), tes urine (mengetahui kadar protein, rasio albumin dan kreatinin dalam urine), Imaging untuk melihat struktur dan ukuran ginjal (USG, MRI, CT Scan), Biopsi ginjal (dilakukan dengan mengambil sampel kecil dari jaringan ginjal, kemudian dianalisis untuk menentukan penyebab kerusakan ginjal.
Penyakit ginjal kronik dapat diatasi atau diobati. Selain itu, penyakit ginjal kronik juga dapat dicegah dengan 7 golden rules yakni pola hidup sehat (makan sehat, olahraga, tidak merokok dan mengkonsumsi alkohol), tidak mengkonsumsi obat-obatan tanpa anjuran dokter, Medical Check Up (mengetahui fungsi ginjal), orang dengan tekanan darah tinggi, atau kadar gula tinggi perlu evaluasi lebih lanjut karena kontrol hipertensi dan diabetes adalah faktor kunci pencegahan PGK.