Belajar dari Dorce, Diabetes Bisa Sebabkan 10 Komplikasi Ini

Ilustrasi pengecekan diabetes.
Sumber :
  • Pixabay/TesaPhotography

VIVA – Sebelum mengidap COVID-19, mendiang Dorce Gamalama memiliki komorbid diabetes. Penyakit tersebut bahkan sudah diidap komedian itu sejak lama, hingga berujung pada komplikasi yang menyerang ke banyak organ dalam tubuhnya.

Mulai dari organ ginjal, jantung, saraf hingga mengidap demensia Alzheimer. Dorce juga terpaksa menggunakan kursi roda, buntut dari penyakit diabetes yang dideritanya.

Dikutip dari Mayo Clinic, Rabu 16 Februari 2022, komplikasi jangka panjang diabetes berkembang secara bertahap. Semakin lama seseorang menderita diabetes dan semakin tidak terkontrol gula darahnya, maka risiko untuk terkena komplikasi akan semakin tinggi.

Akhirnya, komplikasi diabetes dapat melumpuhkan bahkan mengancam jiwa. Berikut beberapa komplikasi yang ditimbulkan dari penyakit diabetes.

Penyakit kardiovaskular

Diabetes secara dramatis meningkatkan risiko berbagai masalah kardiovaskular, termasuk penyakit arteri koroner dengan nyeri dada (angina), serangan jantung, stroke dan penyempitan arteri (aterosklerosis). Jika sudah menderita diabetes, seseorang lebih mungkin untuk terkena penyakit jantung dan stroke.

Ilustrasi penyakit jantung.

Photo :
  • U-Report

Kerusakan saraf (neuropati)

Kelebihan gula dapat melukai dinding pembuluh darah kecil (kapiler) yang memberi nutrisi pada saraf, terutama di kaki. Hal ini dapat menyebabkan kesemutan, mati rasa, sensasi terbakar atau nyeri yang biasanya bermula dari ujung jari kaki atau jari tangan dan secara bertahap menyebar ke bagian atas tubuh.

Jika tidak diobati, penderitanya bisa kehilangan semua indra perasa pada anggota tubuh yang terkena. Sementara kerusakan saraf yang berhubungan dengan pencernaan, ditandai dengan mual, muntah, diare dan sembelit. Pada pria, hal ini dapat menyebabkan disfungsi ereksi.

Kerusakan ginjal (nefropati)

Ginjal mengandung jutaan kelompok pembuluh darah kecil (glomeruli) yang menyaring limbah dari darah. Diabetes dapat merusak sistem penyaringan yang halus ini. Kerusakan parah dapat menyebabkan gagal ginjal atau penyakit ginjal stadium akhir ireversibel, yang mungkin memerlukan dialisis atau transplantasi ginjal.

Kerusakan mata (retinopati)

Diabetes juga dapat merusak pembuluh darah retina (diabetic retinopaty), yang berpotensi menyebabkan kebutaan. Diabetes juga meningkatkan risiko penglihatan serius lainnya, seperti katarak dan glaukoma.

Ilustrasi mata.

Photo :
  • Pixabay/ ShaunNameNotTaken

Kerusakan kaki

Kerusakan saraf di kaki atau aliran darah yang buruk ke kaki meningkatkan risiko berbagai komplikasi. Jika tidak diobati, luka dan lecet saja dapat menyebabkan infeksi serius, yang seringkali susah sembuh. Infeksi ini pada akhirnya mungkin akan berakhir pada amputasi jari kaki, kaki atau tungkai.

Masalah kulit

Diabetes juga dapat membuat pengidapnya lebih rentan terhadap masalah kulit, termasuk infeksi dan bakteri jamur.

Gangguan pendengaran

Masalah pendengaran juga lebih sering dialami oleh penderita diabetes.

Penyakit Alzheimer

Diabetes tipe 2 dapat meningkatkan risiko demensia, seperti penyakit Alzheimer. Semakin buruk kontrol gula penderitanya, maka akan semakin besar risikonya.

Depresi

Gejala depresi sering terjadi pada orang dengan diabetes tipe 1 dan 2. Depresi juga dapat memengaruhi manajemen diabetes.

Preeklamsia pada ibu hamil

Kondisi ini ditandai dengan tekanan darah tinggi, kelebihan protein dalam urine, serta pembengkakan pada tungkai dan kaki. Preeklamsia dapat menyebabkan komplikasi serius atau bahkan mengancam jiwa bagi ibu dan bayi.