Hari Kanker Sedunia, Awas 4 Jenis Kanker Ini Mengintai
- Times of India
VIVA – Hari Kanker Sedunia diperingati setiap tanggal 4 Februari sebagai pengingat bahwa penyakit ini masih mengintai penduduk dunia. Apalagi, pandemi COVID-19 yang mengintai selama nyaris tiga tahun ini memicu minimnya kewaspadaan terhadap kanker untuk melakukan deteksi dini.
Masalah kanker di Indonesia yang banyak terjadi adalah pasien datang pada stadium lanjut yang berdampak pada efektivitas pengobatan maupun pada kualitas hidup. Semuanya dapat saja dicegah dengan melakukan deteksi dini yang tentunya bisa menyelamatkan pasien dengan melakukan tata laksana yang tepat, pada waktu yang lebih cepat datang sehingga bisa menambah waktu kesembuhan dan hidup lebih berkualitas.
"Hal pertama yang dapat dilakukan adalah meningkatkan layanan primer kepada masyrakat dengan memberikan edukasi dan informasi yang benar. Selanjutnya melakukan upaya pencegahan dengan memberikan vaksinasi HPV dan hal yang ketiga adalah dengan menyiapkan Rumah Sakit rujukan dengan penguatan fasilitas melalui peralatan dan penangangan yang sesuai standard di seluruh Indonesia," jelas Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kementerian Kesehatan RI Dr. dr. Maxi Rein Rondonuwu, DHSM, MARS., dalam keterangan pers Yayasan Kanker Indonesia (YKI).
Masalah kanker bukan hanya masalah di Indonesia saja, akan tetapi juga masalah di dunia karena angka pesakitan atau kematian cukup tinggi, terutama di negara berkembang. Menurut data GLOBOCAN 2020, kanker tertinggi di Indonesia didominasi oleh 2 yaitu kanker payudara dan kanker leher rahim/serviks, diikuti kanker paru dan kanker kolerektum pada laki-laki.
"Di tengah pandemi saat ini, kami terus berupaya menjalankan tata laksana kanker dari hulu sampai hilir mulai dari aspek edukasi, hingga pelayanan suportif paliatif dengan membuka layanan hotline dalam memberikan informasi kepada pasien yang takut berobat karena pandemi," ujar Ketua Pelaksana Peringatan Hari Kanker Sedunia YKI 2022 dr. Nadia Ayu Mulansari, SpPD-KHOM.
Sejalan dengan itu, Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia Prof. Dr. dr. Aru W. Sudoyo, SpPD-KHOM mengatakan bahwa sejak pandemi, dunia berada dalam keadaan yang sama sekali tidak pernah terpikirkan sebelumnya yaitu kemajuan teknologi dan komunikasi, dimana hal ini membantu dan memudahkan dalam menyebarluaskan informasi kepada pasien kanker. Saat ini yang menjadi masalah di negara kita adalah kurangnya kesadaran deteksi dini, yang menyebabkan angka kanker meningkat.
"Melalui tema Close the Care Gap, kita harus bisa menutup kesenjangan perawatan kanker, bukan hanya sekadar fasilitas akan tetapi juga informasi dan edukasi. Mari jadikan momentum Hari Kanker Sedunia untuk bergandeng tangan dan berkolaborasi demi mengurangi kesenjangan dalam perawatan kanker," Imbau Prof Aru
Pada peringatan Hari Kanker Sedunia tahun ini, YKI DKI Jakarta di bawah naungan YKI Pusat melalui kampanye close the care gap - give to relief memberikan perhatian lebih kepada pasien kanker kolorektal yang membutuhkan bantuan kantong stoma (stoma bag). Gerakan ini dicanangkan oleh Fery Farhati sebagai Ketua YKI Cabang DKI Jakarta dan menyerahkan kepada YKI Pusat dengan harapan gerakan ini menjadi gerakan nasional.
Seluruh masyarakat dapat berpartisipasi dalam bentuk donasi uang atau kantong stoma melalui cabang YKI di seluruh Indonesia. Selama ini, YKI Jakarta membagikan kantong stoma secara gratis namun untuk jumlah yang terbatas. YKI Pusat juga sudah memberikan kantong stoma bersubsidi yang bisa diakses dari berbagai daerah. Dengan semangat kebersamaan dan kolaborasi, diharapkan ketersediaan kantong stoma bisa lebih merata terpenuhi dengan baik.
"Pelaksanaan Hari Kanker Sedunia tahun ini diselenggarakan oleh YKI Provinsi DKI Jakarta dengan tujuan mengajak kita semua meningkatkan kepedulian dan kesadaran masyarakat utk mengambil peran dalam mencegah kanker," tutur dokter Nadia lagi.