Perlukah Konsumsi Vitamin C 1000 Saat Kondisi Tubuh Sedang Fit?

Ilustrasi suplemen vitamin C.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Di tengah pandemi COVID-19 seperti saat ini, penting bagi orang-orang untuk tetap menjaga protokol kesehatan dengan mencuci tangan, menggunakan masker, menjaga jarak serta membatasi mobilitas. Namun tidak hanya itu saja, penting juga menjaga imunitas tubuh, salah satunya dengan mengonsumsi makanan yang kaya akan vitamin dan mineral.

Untuk menjaga kesehatan tubuh agar terhindar dari paparan virus, tidak sedikit dari kita juga mengonsumsi vitamin salah satunya adalah vitamin C. Namun dalam mengonsumsi vitamin C sendiri juga perlu perhatian khusus. Lantas jika orang yang sehat mengonsumsi suplemen vitamin C apakah aman? Berapa banyak takaran mengonsumsi suplemen vitamin C? Terkait hal ini, Spesialis Gizi Klinik, dr. Marya Haryono, MGizi, SpGK, FINEM dalam program Hidup Sehat tvOne, Kamis 20 Januari 2022 menjelaskan lebih detail.

Dijelaskan Marya, jika didasarkan pada Angka Kecukupan Gizi, konsumsi suplemen vitamin C adalah di bawah 100 mg per hari atau sekitar 70-90 mg per hari. Namun konsumsi suplemen vitamin C juga harus disesuaikan dengan usia, jenis kelamin, dan sebagainya.

"Tetapi kita harus lihat lagi kita hidup di area yang stressnya tinggi, polusi udara belum lagi kondisi khusus seperti lansia, wanita hamil, anak-anak ini ada unsur kebutuhan nutrisinya meningkat dari AKG yang dibutuhkan," kata dia.

Marya, juga mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati mengonsumsi vitamin C. Ketika tubuh dalam keadaan fit, maka jangan paksakan tubuh untuk mengonsumsi suplementasi vitamin C mencapai 1000 mg per hari.

"Tapi apa harus suplemen, kita harus hati-hati, kalau badan kita fit, Vit C hanya dibutuhkan saat ini sekitar 90 kemudian naik sedikit jadi 120. Jadi kalau dipaksa suplemen 1000 kita gak tahu badan tubuh kita fit atau gak, ada bagian yang harus terbuang,"  kata dia.

Marya menambahkan, "Yang terbuang ini kalau berlebihan akan jadi prooksidan kemudian akan dibuang otomatis ini akan mengganggu kerja organ tertentu. Perlu atau enggak tanya ke dokter masing-masing," jelas dia.