Heboh Fenomena Spirit Doll, Wajarkah Orang Dewasa Main Boneka?

Furi Harun dan Ivan Gunawan
Sumber :
  • Instagram @furiharun

VIVA – Belakangan ini, heboh fenomena mengadopsi boneka arwah atau spirit doll. Hal ini dilakukan oleh sejumlah artis seperti Ivan Gunawan hingga Celin Evangelista. Bahkan, Ivan sudah menganggap bonekanya seperti bayi manusia.

Sebenarnya, wajarkah orang dewasa bermain boneka? Di luar negeri, fenomena spirit doll sebenarnya sudah lama menjadi hobi bergengsi, terutama di kawasan Eropa dan Amerika. Bahkan, para kolektor dan pecinta boneka di negara maju memiliki komunitas tersendiri.

Mereka rutin mengadakan pertemuan dalam ajang Doll Fashion Festival seperti yang biasa digelar di Nevada, Milan, Paris, Roma dan London.

Bila menilik ke belakang, ada penyebab kenapa manusia cenderung suka berinteraksi dengan boneka. Secara psikologis, manusia ingin terturuti keinginannya oleh pihak lain. Ketika makhluk hidup memberikan sikap resistensi untuk menyikapi apa yang dapat diterima oleh akal dan nalurinya, boneka sebagai benda mati tentu tak akan bersikap demikian.

Ivan Gunawan.

Photo :
  • Instagram Ivan Gunawan

Selain itu, faktor lucu dan menggemaskan dari boneka juga menjadi sesuatu yang sangat mendasar untuk menghibur diri dari letihnya aktivitas kerja.

Felix Kim dan Hafizh Atfin, dua pemuda Indonesia yang berdomisili di Eropa, mengaku sebagai pecinta boneka dan ikut dalam komunitas pecinta boneka di Eropa.

Untuk menyalurkan hobi dan informasi dengan sesama anggota komunitas, dibuatlah akun Facebook TIFDE-The Indonesian Fashion Dolls in Europe. Melalui akun tersebut, mereka bisa promosi busana untuk boneka khas Indonesia di Eropa.

Pada 2018, situs Psychology Today menerbitukan artikel berjudul 'No Shame in Adult Comfort Dolls', yang ditulis oleh psikoterapis Joseph Burgo, Ph.D.

Burgo menulis bahwa di Inggris, 50 persen orang dewasa masih memiliki boneka yang menjadi barang 'kenyamanan' mereka di masa kecil. Rata-rata boneka tersebut berusia 27 tahun.

Sebanyak 15 persen laki-laki dan 10 persen perempuan melaporkan bahwa mereka memperlakukan boneka teddy mereka sebagai sahabat. Boneka ini juga mengambil bagian dalam keseharian sebagai pendengar 'curhat'. Hal-hal intim pun dibagikan kepada boneka-boneka itu oleh si pemilik.

Lalu, apa kata Burgo soal orang dewasa yang masih bermain boneka? Baca selengkapnya di tautan ini.