Suplemen Vitamin Ini Dikaitkan dengan Risiko Stroke dan Kanker Paru
- Freepik/topntp26
VIVA – Jika dikonsumsi dalam dosis yang tepat, suplemen diakui oleh para ahli dapat memberikan manfaat kesehatan. Namun lain hal jika suplemen dikonsumsi dalam dosis tinggi dan jangka panjang.
Sebuah penelitian mengungkap, suplementasi vitamin E dapat meningkatkan risiko stroke hemoragik dan menurunkan risiko stroke iskemik. Apa itu?
Stroke sendiri dapat dipecah menjadi dua bentuk yang berbeda. Stroke hemoragik terjadi ketika darah dari arteri tiba-tiba mulai mengalami pendarahan di otak. Sementara stroke iskemik, stroke yang terjadi ketika suplai darah terputus ke bagian otak.
Peneliti di Brigham and Women's Hospital di Boston, Marcus Shurks, mengatakan, risiko yang terakhir dapat meningkat sejalan dengan konsumsi suplementasi vitamin E yang berkepanjangan.
"Mengingat pengurangan risiko stroke iskemik yang relatif kecil dan hasil stroke hemoragik yang umumya lebih parah, penggunaan luas vitamin E yang tidak pandang bulu harus dihentikan," kata dia, dilansir dari laman Express, Selasa 18 Januari 2022.
Para peneliti menemukan bahwa mengonsumsi suplemen vitamin E, dapat meningkatkan risiko stroke hemoragik sebesar 22 persen, tetapi mengurangi risiko stroke iskemik 10 persen. Tim peneliti mencatat, bagaimana pun, vitamin E tidak secara signifikan memengaruhi risiko stroke secara keseluruhan.
Sebanyak 223 stroke hemoragik ditemukan di antara 50.334 orang yang mengonsumsi suplemen vitamin E. Penelitian tersebut mengamati 9 uji coba internasional yang melibatkan lebih dari 118 ribu peserta.
Sebanyak 59.357 peserta diminta mengonsumsi suplemen vitamin E, sedangkan sisanya mengonsumsi plasebo. Berdasarkan temuan mereka, para peneliti memperkirakan, mungkin ada satu stroke hemoragik tambahan untuk setiap 1.250 orang yang mengonsumsi vitamin E.
Di sisi lain, satu stroke iskemik dapat dicegah per setiap 476 orang yang mengonsumsi vitamin E.
"Anda harus memenuhi jumlah vitamin E yang Anda butuhkan dengan mengonsumsi makanan yang bervariasi dan seimbang. Jika Anda mengonsumsi suplemen vitamin E, jangan terlalu banyak karena bisa berbahaya," saran National Health Service (NHS).
"Mengonsumsi 540 mg (800 IU) atau kurang suplemen vitamin E setiap hari, tidak akan menyebabkan bahaya apa pun," tambah badan kesehatan itu.
Namun, penelitian lain mengungkap, mengonsumsi 400 mg vitamin E secara teratur, dapat meningkatkan risiko kanker paru-paru. Dalam penelitian yang dilakukan oleh University of Washington di Seattle, tim ilmuwan menemukan bahwa mengonsumsi 400 mg vitamin E selama 10 tahun, meningkatkan risiko kanker paru-paru sebesar 28 persen. Sementara mengonsumsi 100 mg vitamin E setiap hari, meningkatkan risiko penyakit tersebut sebesar 7 persen.
Para pakar kesehatan terus memperingatkan, penggunaan pil vitamin tidak dapat menggantikan makanan sehat. Senyawa lain yang ditemukan dalam buah-buahan dan sayuran, sama pentingnya untuk dikonsumsi.
Menurut NHS, sumber vitamin E yang baik antara lain, minyak nabati, lobak, bunga matahari, kedelai, jagung, dan minyak zaitun. Biji-bijian, kacang-kacangan dan gandum dalam sereal, juga merupakan sumber vitamin E yang baik.