Terungkap, Penyebab Masih Rendahnya Konsumsi Susu Masyarakat RI
- U-Report
VIVA – Indonesia diketahui sebagai salah satu negara di kawasan Asia Tenggara dengan jumlah rata-rata konsumsi susu yang masih jauh lebih sedikit di bawah rata-rata konsumsi susu dari beberapa negara tetangga di kawasan Asia Tenggara.
Dengan jumlah rata-rata konsumsi susu sebesar 16.27 kg/kapita/tahun, Indonesia masih lebih sedikit dibandingkan dengan Malaysia 26.20 kg/kapita/tahun, Myanmar 26.7 kg/kapita/tahun dan Thailand 22.2 kg/kapita/tahun.
Rendahnya tingkat konsumsi susu per kapita di Indonesia diakibatkan oleh rendahnya populasi sapi perah di Indonesia. Selain itu, rendahnya minat masyarakat Indonesia untuk mengkonsumsi susu juga dapat disebabkan oleh beberapa faktor.
Salah satunya adalah intoleransi laktosa yang banyak ditemukan pada populasi Asia, Afrika, dan sedikit pada populasi Amerika Selatan, Amerika Utara, Eropa, dan Australia.
Intoleransi laktosa ini disebabkan oleh tubuh yang kekurangan enzim laktase yang diproduksi oleh tubuh untuk membantu mencerna laktosa dalam sistem pencernaan tubuh manusia.
Padahal, nutrisi yang terkandung di dalam susu sapi itu banyak sekali manfaatnya untuk tubuh manusia. Tercatat, dalam satu gelas susu yang dikonsumsi, mengandung banyak sekali vitamin seperti Kalsium, Fosfor, Vitamin B, Vitamin D dan Kalium.
“Mengkonsumsi susu dapat menambah kekuatan tulang, menjaga kesehatan jantung, meningkatkan masa otot, menurunkan resiko kanker, meningkatkan sistem imun tubuh serta menurunkan kadar gula dalam darah," ungkap dokter ahli gizi, Dr Arif Sabta Aji dalam press conference virtual #BeraniMinumSusu Bersama MilkLife Susu Bebas Laktosa, Kamis 13 Januari 2022.
"Selain itu, dengan meminum susu juga akan menjaga tekanan darah, meningkatkan energi dan kebugaran tubuh, mengoptimalkan fungsi otak, mencegah depresi, mencegah masalah gigi, mempercepat penyembuhan luka, menjaga berat badan, memelihara kesehatan mata, dan bisa membuat kulit lebih segar,” jelasnya.