Usai Delmicron, Ilmuwan Klaim Ada Varian Baru Deltacron
- Times of India
VIVA – Seorang ilmuwan sekaligus Profesor Ilmu Biologi di Universitas Siprus, Leonidos Kostrikis, mengungkapkan ada varian terbaru COVID-19 yang dinamakan Delmicron, yang menggabungkan karakteristik varian Delta dan Omicron. Namun, ilmuwan lain berspekulasi bahwa temuan Leonidos Kostrikis itu merupakan hasil kontaminasi laboratorium.
Tetapi dalam sebuah pernyataan dia mengatakan, kasus-kasu yang telah dia identifikasi, menunjukkan tekanan evolusioner pada strain sebelumnya untuk memperoleh mutasi ini dan bukan hasil dari satu peristiwa rekombinasi.
Infeksi Deltacron disebut lebih tinggi di antara pasien yang dirawat di rumah sakit karena COVID-19, dibanding pasien yang tidak dirawat di rumah sakit, sehingga mengesampingkan hipotesis kontaminasi.
Terlebih, menurut pria yang juga menjabat sebagai kepala Laboratorium Bioteknologi dan Virologi Molekuler itu, sampel telah diproses melalui beberapa prosedur pengurutan di lebih dari satu negara.
Dan setidaknya, satu urutan dari Israel yang disimpan dari database global menunjukkan karakteristik Deltacron.
"Temuan ini membantah pernyataan tidak berdokumen bahwa Deltacron adalah hasil dari kesalahan teknis," jelas Kostrikis, dilansir Bloomberg, Senin 10 Januari 2022.
Gen virus menentukan bentuk protein yang melakukan sejumlah tugas spesifik. Omicron dan Delta masing-masing memiliki mutasi pada protein lonjakan yang memengaruhi kemampuan mereka untuk memasuki sel manusia, dengan Omicron menjadi lebih menular sebagai hasilnya.
Profesor genomik mikroba di Universitas Birmingham Inggris, Nick Loman, mengatakan, bentuk virus rekombinan dapat muncul ketika ada beberapa varian patogen yang beredar.
"Sementara bentuk rekombinan Delta dan Omicron tidak akan sepenuhnya mengejutkan, temuan dari Siprus lebih mungkin merupakan "artefak teknis" yang muncul dalam proses pengurutan genom virus," kata dia.
Menteri Kesehatan Siprus, Michael Hadjipantela, pada Minggu kemarin menyatakan bahwa varian baru Deltacron ini belum menjadi Variant of Concern (VOC) dan rincian lebih lanjut akan diberikan pada konferensi pers berikutnya.