Kasus Omicron Transmisi Lokal Diduga Menyebar di DKI Jakarta
- U-Report
VIVA – Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 untuk Kementerian Kesehatan RI, dr. Siti Nadia Tarmidzi menuturkan bahwa terdapat tambahan satu kasus COVID-19 varian Omicron. Ada pun penemuan ini berbeda dengan kasus lainnya di mana telah terjadi transmisi lokal varian Omicron di Indonesia.
"Adanya satu kasus COVID-19 Omicron transmisi lokal di Indonesia," ujar Nadia dalam Konferensi Pers Perkembangan COVID-19 di Indonesia, Selasa 28 Desember 2021.
Dengan penambahan satu kasus itu, maka total kini sudah ada 47 kasus varian Omicron di Indonesia. Diakui Nadia, 46 pasien sebelumnya terdeteksi sebagai pelaku perjalanan keluar negeri maupun kontak eratnya dan berhasil ditemukan di pintu masuk negara.
"Untuk 46 kasus yang kemarin, proses kontak tracing sudah dilakukan karena ternyata mereka sebagian besar pelaku perjalanan. Hanya 2 orang pekerja di Wisma Atlet. Dan 1 kasus sudah isolasi mandiri di rumah. Pemeriksaan kontak erat dari kasus-kasus tersebut sudah dilakukan dan sedan menunggu hasilnya," ujar Nadia.
Berbeda dengan kasus teranyar ini, di mana ditemukan di DKI Jakarta pada pasien yang hendak kembali pulang ke tempat tinggalnya di Medan. Nadia menuturkan bahwa pasien tersebut telah di Jakarta sejak 6 Desember dan melakukan sejumlah aktivitas. Benarkah kini Omicron sudah menyebar luas di Ibukota?
"(Penelusuran Kontak eratnya) Sedang dalam proses untuk kasus pertama ini. Mengingat yang bersangkutan banyak melakukan aktivitas," tutur dia.
Nadia sendiri hingga saat ini belum bisa memastikan seberapa menyebarluas varian omicron dari temuan satu kasusnya ini. Namun, pihaknya akan melakukan pemeriksaan SGTF kepada kasus-kasus tertentu. Adapun SGTF yakni pemeriksaan S Gene Target Failure yang khusus mendeteksi virus SARS-CoV-2 atau varian Omicron.
"SGTF pemeriksaannya terbatas. Ada hal-hal yang terkait dengan kecurigaan misal CT value sangat rendah, CT value terlalu tinggi tapi tanpa gejala klinis. Jadi tetap sesuai aturan untuk WGS (Whole Genome Sequence). Pada kasus-kasus yang dicurigai atau bisa langsung PCR dan pemeriksaan genome sequencing," kata Nadia.