Jangan Abaikan Gejala Pertama Varian COVID-19 Omicron

Ilustrasi virus corona/COVID-19.
Sumber :
  • Freepik/freepik

VIVA – Varian COVID-19 Omicron menyergap berbagai negara di dunia dengan secepat kilat, lantaran sifatnya yang lebih menular dibanding varian sebelumnya. Para ahli di seluruh dunia telah menyoroti setidaknya delapan tanda peringatan dini Omicron yang tidak boleh Anda abaikan.

Berdasarkan laporan dari kasus-kasus di Inggris, Afrika Selatan dan Amerika Serikat, ini adalah tanda-tanda peringatan dini yang umum dari Omicron, yakni tenggorokan gatal, sakit punggung bagian bawah, hidung meler atau mampet, sakit kepala, kelelahan, bersin, berkeringat di malam hari dan badan pegal-pegal.

"Kami melihat pasien datang dengan batuk kering, demam, berkeringat di malam hari dan banyak nyeri tubuh," ujar dokter keluarga yang berpraktik di pinggiran Johannesburg, Unben Pillay, dikutip dari laman The Sun, Rabu, 22 Desember 2021.

Senada, para dokter di Afrika Selatan untuk kasus pertama Omicron mengatakan, gejalanya berupa tenggorokan gatal, hidung tersumbat, batuk kering dan nyeri punggung bawah. Sementara, Dr Amir Khan selaku GP Inggris, mengatakan bahwa berkeringat di malam hari sampai membuat tubuh basah kuyup, sehingga Anda mungkin harus bangun dan berganti pakaian, menjadi gejala dini Omicron.

Ilustrasi COVID-19/virus corona

Photo :
  • Pixabay/Tumisu

Studi ZOE COVID, yang melacak wabah dengan bantuan jutaan pengguna aplikasi, melakukan analisis awal data gejala dari kasus positif di London. London dipilih karena prevalensi Omicron yang lebih tinggi dibandingkan dengan wilayah lain.

Analisis tidak menemukan perbedaan yang jelas pada gejala awal (tiga hari setelah tes) antara Delta dan Omicron. Dikatakan lima gejala teratas yang dilaporkan adalah pilek, sakit kepala, kelelahan, bersin dan sakit tenggorokan.

CDC juga menemukan gejala yang sama pada sekelompok pasien Omicron. Dalam sebuah laporan baru, dikatakan bahwa gejala Omicron yang paling sering dilaporkan adalah batuk, kelelahan dan hidung tersumbat.

Beberapa gejala COVID-19 awal yang khas tampaknya tidak banyak ditampilkan dalam laporan. Misalnya, hilangnya penciuman dan rasa jarang dilaporkan oleh petugas medis sehubungan dengan Omicron, dengan beberapa mengatakan mereka tidak berpikir itu adalah gejala yang khas. Demam juga lebih jarang terjadi.

Ilustrasi virus corona/COVID-19/masker.

Photo :
  • Freepik/freepik

“Mudah-mudahan orang sekarang mengenali gejala seperti pilek yang tampaknya menjadi ciri utama Omicron," tutur ketua studi ZOE,  Prof Tim Spector.

Tingkat infeksi sangat tinggi di Inggris, dengan kasus harian memecahkan rekor setiap hari patut diwaspadai. Jadi jika Anda merasa tidak sehat, ada kemungkinan besar itu adalah gejala COVID-19. Jika Anda memiliki gejala COVID-19 dalam bentuk apa pun, Anda harus menjalani tes PCR dan mengisolasi diri hingga hasilnya kembali.

Untuk itu, suntikan vaksin booster adalah perlindungan terbaik terhadap Omicron, dengan data awal menunjukkan bahwa itu mendorong kemanjuran kembali hingga 75 persen untuk infeksi, dan 80 persen untuk penyakit parah.