Gejala Baru Omicron Terdeteksi, Batuk Kering Disertai Mialgia

Ilustrasi batuk/COVID-19/virus corona/masker.
Sumber :
  • Freepik/freepik

VIVA – Semua orang di seluruh dunia masih khawatir tentang varian baru virus corona, B.1.1.529 atau Omicron. Oleh karena itu, mengetahui gejalanya tentu sangat penting.

Sejauh ini, para ahli medis menyatakan, gejala yang terdeteksi sedikit berbeda dengan varian COVID-19 sebelumnya. Lalu, gejala apa saja yang perlu diwaspadai?

Pasien Omicron di Afrika Selatan, telah melaporkan mengalami kelelahan ekstrem, nyeri otot ringan, tenggorokan gatal dan batuk kering. Hanya beberapa pasien yang mengalami demam tinggi. 

Ketua Asosiasi Medis Afrika Selatan, Angelique Coetzee, mengatakan, dia telah melihat sekitar 30 pasien selama 10 hari terakhir yang dites positif COVID-19, tetapi memiliki gejala yang tidak biasa. 

Beberapa gejala Omicron lainnya yang telah dilaporkan, termasuk demam, berkeringat di malam hari, dan nyeri tubuh. Berikut beberapa gejala spesifik yang dilaporkan terkait dengan varian Omicron, dilansir dari laman Express

Virus Omicron

Photo :
  • Times of India

Batuk kering 

Infeksi COVID-19 dapat membuat penderitanya mengalami batuk kering, karena paru-parunya sudah teriritasi. Namun sayangnya, batuk kering ini sulit diketahui, karena gejalanya dipengaruhi oleh berbagai faktor lingkungan. 

Mialgia

Ilustrasi nyeri otot.

Photo :
  • U-Report

Mialgia merupakan nyeri otot yang dapat melibatkan ligamen, tendon dan fasia, serta jaringan lunak yang menghubungkan otot, tulang, dan organ. 

Menurut dokter spesialis penyakit menular di Northeast Ohio Medical University, Prof. DR. dr. Richard Watkins, infeksi virus dapat menyebabkan nyeri otot sebagai produk sampingan dari pengaktifan respons imun. 

"Ini adalah hasil dari sel-sel sistem kekebalan yang melepaskan interleukin, yang merupakan protein yang membantu memerangi patogen yang menyerang," kata dia. 

Varian Omicron mengandung sejumlah mutasi pada protein lonjakannya, yang berada di bagian luar virus. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Omicron kini telah terdeteksi di 24 negara.