Akhirnya, Ahli Temukan Gejala Spesifik dari Varian Omicron
- Pixabay/geralt
VIVA – Varian terbaru COVID-19, Omicron, yang pertama kali diidentifikasi di Afrika Selatan, ditetapkan sebagai Variant of Concern (VOC) oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Dan kini, Omicron telah menyebar di 14 negara.
Konsultan, Pengobatan Perawatan Kritis, dan Direktur ICU, Rumah Sakit Wockhardt, Mira Road, Mumbai, India, Bipin Jibhkate, turut membeberkan gejala dari varian baru ini.
Menurut dia, gejala varian Omicron kurang lebih mirip dengan varian lainnya. Namun, pada Omicron tidak ada penurunan kadar oksigen.
"Mereka yang terinfeksi strain ini mengeluhkan kelemahan ekstrem, namun tanpa penurunan kadar oksigen yang signifikan," kata dia dilansir VIVA dari laman Pinkvilla, Kamis 2 Desember 2021.
"Pasiennya akan mengalami tenggorokan gatal, nyeri tubuh, batuk kering, nyeri otot ringan, dan dimungkinkan sembuh tanpa rawat inap. Namun, gejala klasik lainnya seperti hilangnya penciuman dan rasa (anosmia) tidak terlihat pada varian Omricon," tambah dia.
Jibhkate percaya bahwa vaksin yang tersedia saat ini untuk melawan COVID-19 juga bisa berdampak pada varian Omicron yang baru terdeteksi ini.
"Tetapi pasien mungkin terinfeksi ulang karena varian ini," kata dia.
Jibhkate menambahkan, dalam varian Omicron, banyak mutasi terlihat pada protein lonjakan.
"Sebagian besar vaksin menargetkan protein lonjakan. Ada sekitar 32 mutasi yang terlihat pada varian Omicron. Dengan mutasi ini, bentuk protein lonjakan telah berubah. Oleh karena itu, varian ini dianggap sangat menular dan berbahaya, bahkan pada orang yang telah divaksinasi lengkap," ungkap dia.
Disebut Jibhkate, pasien berusia muda sebagian besar dipengaruhi oleh varian Omicron ini.
"Tapi itu menyebar dengan cepat di Afrika Selatan. Varian ini belum datang ke India. Tapi itu masih tetap menjadi masalah, dan kita harus berhati-hati. Jangan panik, dan tetap aman di rumah," saran Bipin Jibhkate.