Hati-hati Insomnia Bisa Picu Diabetes

Ilustrasi menguap/insomnia.
Sumber :
  • Freepik/yanalya

VIVA – Insomnia atau sulit tidur di malam hari ternyata cukup berbahaya. Seperti diketahui, kurang tidur dapat mengganggu tatanan metabolisme. Insomnia hingga menyebabkan masalah kurang tidur melepaskan hormon stres seperti kortisol, yang dapat menyebabkan resistensi insulin dan karenanya mengakibatkan peningkatan gula darah. 

Hormon stres ini dapat meningkatkan keinginan seseorang untuk mengkonsumsi makanan dan minuman tinggi karbohidrat dan gula, yang dapat menyebabkan penambahan berat badan dan dengan demikian memicu diabetes tipe 2.

Dikutip laman Times of India, kurang tidur juga mengurangi hormon leptin, yang meningkatkan keinginan tubuh akan karbohidrat. Leptin juga bertanggung jawab untuk mengontrol metabolisme karbohidrat.

Jadi, jika seseorang menderita sulit tidur,  perlu melakukan cek kadar gula. Anjuran The American Academy of Sleep Medicine dan Sleep Research Society, minimal tujuh jam tidur per malam penting untuk tetap sehat dan bugar. Merasa lelah di siang hari adalah tanda utama kurang tidur.

Insomnia

Photo :
  • U-Report

Supaya bisa lebih waspada, berikut adalah gejala sulit tidur:
- Berpikir lambat 
- Kelelahan dan kekurangan energi
- Memori lemah, perubahan suasana hati
- Merasa cemas, stres dan mudah tersinggung

Jika Anda menderita gejala di atas, perlu menjaga jadwal tidur teratur setiap hari, bahkan selama akhir pekan. Berikut adalah beberapa tips sederhana untuk menjaga siklus tidur yang sehat.

- Kamar tidur dibuat lebih gelap, santai dan tenang
- Jangan melihat layar ponsel atau menonton televisi sebelum tidur, karena dapat mengganggu tidur
- Tetap aktif secara fisik di siang hari
- Bersantai sebelum tidur
- Mandi dan membaca buku sebelum tidur
- Jangan mengonsumsi kafein, alkohol, dan nikotin, menjelang waktu tidur
- Hindari tidur siang setelah jam 3 sore karena dapat membuat Anda mengalami sulit tidur di malam hari