Masih Pandemi, Vaksinasi Tetap jadi Salah Satu Kunci Bertahan

Vaksinasi di Semarang
Sumber :
  • ist

VIVA – Pandemi COVID-19 belum usai di Indonesia. Meski sejumlah daerah telah berhasil keluar dari zona merah bahkan hitam, namun warga diimbau untuk tetap mematuhi protokol kesehatan. Selain itu, vaksinasi merupakan salah satu kunci untuk melawan COVID-19.

Vaksin memang tidak menjamin seseorang untuk terbebas dari virus tersebut. Namun dengan vaksin, maka orang itu memiliki risiko lebih kecil menulari atau berdampak buruk ke tubuh sendiri. Untuk itu, semua daerah masih menggenjot warganya untuk segera melakukan vaksinasi.

Salah satunya adalah Kabupaten Semarang. Wilayah itu telah  berstatus Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 1. Menurut Bupati Semarang, H Ngesti Nugraha, SH, MH, turunnya level PPKM tak lepas dari raihan vaksinasi dosis pertama hingga akhir Oktober.

Vaksinasi di Semarang

Photo :
  • ist

Sudah ada 589.078 jiwa atau 70 persen dari target 830.815 penduduk, dengan lansia penerima vaksin dosis 1 sebanyak 83.435 jiwa atau 80 persen dari populasi lansia di wilayah tersebut. Capaian ini merupakan keberhasilan dari kerja keras berbagai elemen.

“Kami berterima kasih atas kolaborasi berbagai pihak baik dari instansi pemerintah, TNI & Polri, Masyarakat dan juga sektor swasta seperti Djarum Foundation yang telah berjuang bersama-sama menyukseskan program vaksinasi di Kabupaten Semarang sehingga dalam waktu yang relatif singkat kita berhasil menurunkan PPKM ke Level 1. Dengan semakin berkurangnya penyebaran Covid-19 dan gencarnya program vaksinasi, saya berharap aktivitas masyarakat bisa kembali pulih seperti sedia kala,” kata Ngesti Nugraha saat memantau program vaksinasi di Balai Desa Watuagung, Tuntang, baru-baru ini.

Pada kunjungan tersebut, Ngesti Nugraha turut didampingi oleh Wakil Bupati Semarang H. Basari, S.T., M,si, Kapolres Semarang AKBP Yovan Fatika Handsika Aprilaya, Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang dr. Dwi Syaiful Nur Hidayat dan Vice Program Director Bakti Sosial Djarum Foundation, Achmad Budiharto. Dalam kesempatan itu Ngesti Nugraha meminta seluruh pihak berhati-hati mengingat perjalanan menuju terbentuknya kekebalan komunal masih panjang.

Vaksinasi di Semarang

Photo :
  • ist

"Dengan demikian, tugas kita belum selesai. Kekebalan komunal dapat terbentuk jika mayoritas warga telah mendapatkan vaksin dosis lengkap. Hal ini yang menjadi fokus dan upaya kami mendorong agar semakin banyak warga menerima vaksin dosis kedua. Tak ada cara lain, seluruh pihak harus tetap berkolaborasi dalam program vaksinasi dosis kedua ini," kata Ngesti Nugraha.

Dalam program vaksinasi dosis kedua ini, Pemkab Semarang menargetkan 60 ribu penduduk dari 19 kecamatan akan menerima vaksin dosis kedua dalam rentan waktu 8 November hingga 3 Desember mendatang. Guna mewujudkan hal tersebut, Pemkab Semarang kembali bekerjasama dengan Djarum Foundation, Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang dan Polres Semarang dalam menyalurkan dan menjangkau warga yang menjadi target vaksinasi.

Target 60 ribu penduduk dari program vaksinasi ini diharapkan mampu memberi kemudahan bagi masyarakat dalam mendapatkan pelayanan vaksinasi dosis kedua. Program ini juga memacu seluruh Puskesmas di Kabupaten Semarang turut gencar menjalani vaksinasi.

"Cara paling efektif mengakhiri pandemi yang sudah berlangsung lebih dari 1,5 tahun ini ialah dengan membentuk kekebalan komunal melalui program vaksinasi, Untuk itu, Djarum Foundation senantiasa mendukung upaya Pemerintah Kabupaten Semarang memberikan vaksin agar semakin banyak warga yang mendapatkan dosis lengkap. Tak hanya di Semarang, dukungan serupa juga kami lakukan di Kudus," ujar Achmad Budiharto.

Achmad Budiharto menuturkan program vaksinasi dosis kedua ini merupakan lanjutan dari program vaksin dosis pertama yang telah berjalan pada 27 September hingga 22 Oktober lalu dengan menggunakan vaksin Sinovac dari Pemerintah Kabupaten Semarang dan juga Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang. 

Ketika itu, vaksinasi dilakukan dengan mendirikan sentra vaksinasi di Ambarawa dan meluncurkan 3 tim vaksin keliling yang ‘jemput bola’ ke berbagai kecamatan. Namun, di hari ketiga skema berubah dengan meniadakan sentra vaksinasi dan menambah tim vaksin keliling ke berbagai wilayah Kabupaten Semarang.