Badai COVID-19 di Singapura, Kematian Terbanyak pada Lansia
- Times of India
VIVA – Vaksinasi memang menjadi salah satu pilar penting untuk mencegah terjadinya gelombang baru. Dubes RI untuk Singapura Suryopratomo mengungkapkan terjadinya lonjakan kasus di Singapura Sejak pertengahan Juli 2021 lalu akibat beberapa faktor.
Selain kemunculan varian delta, pelanggaran protokol kesehatan, juga disebabkan masih banyaknya orang yang tidak mau divaksinasi. Terdapat sekitar 60 ribu sampai 100 ribu lansia tidak mau divaksinasi di Singapura. Padahal mereka termasuk dalam kelompok yang paling rentan.
“Ketika delta masuk, mereka (lansia) yang paling rentan. Kematian paling banyak lansia dan punya komorbid," kata dia dalam acara virtual bersama Kementerian Kesehatan RI, Selasa 16 November 2021.
Alhasil, amukan kasus COVID-19 pun seolah tak terbendung di Singapura sehingga hal itu membuat pemerintah menerapkan kebijakan baru. Salah satunya adalah penerapan pembayaran secara mandiri bagi warga yang belum mendapat vaksinasi sama sekali.
"Pemerintah Singapura mulai memberlakukan kebijakan baru yaitu orang (warganya) dipaksa divaksinasisi. Orang yang tidak divaksinasi, kalau sakit harus bayar sendiri,” tambah Dubes RI.
Dikutip dari Channel News Asia, Singapura melaporkan 2.069 kasus baru COVID-19 pada Selasa (16/11) siang dengan tambahan 18 orang meninggal akibat komplikasi akibat virus corona. Para korban yang meninggal berusia antara 67 dan 95 tahun. Semua dari mereka memiliki berbagai kondisi medis yang mendasarinya.
Kementerian Kesehatan Malaysia (MOH) tidak merinci kondisi medis ini. Namun, Ini adalah jumlah kematian harian tertinggi yang dilaporkan sejak 20 Oktober, ketika 18 kematian juga dilaporkan. Jumlah kematian COVID-19 di Singapura sekarang 612.
Adapun, sebanyak 1.501 kasus dirawat di rumah sakit, dengan 234 pasien membutuhkan suplementasi oksigen di bangsal umum. Lima puluh empat kasus tidak stabil dan di bawah pengawasan ketat di unit perawatan intensif (ICU), dan 68 sakit kritis dan diintubasi. Tingkat pemanfaatan ICU keseluruhan saat ini adalah 63,3 persen.
"Lansia berusia 60 tahun ke atas, terutama yang tidak divaksinasi, terus lebih terpengaruh oleh COVID-19," kata Kementerian Kesehatan negeri jiran itu.
Terkait vaksin, 94 persen populasi Singapura yang memenuhi syarat, mereka yang berusia 12 tahun ke atas, telah menyelesaikan rejimen lengkap mereka atau menerima dua dosis vaksin COVID-19.
Di antara total populasi, 85 persen telah menyelesaikan rejimen lengkap mereka atau menerima dua dosis vaksin COVID-19, dan sekitar 86 persen telah menerima setidaknya satu dosis. Sekitar 21 persen telah menerima suntikan booster.