Hanna Kirana Meninggal karena Gagal Jantung, Ini Sebab dan Gejalanya
- Instagram @hannakirana_official
VIVA – Dunia hiburan Tanah Air kembali berduka. Pesinetron muda, Hanna Kirana, meninggal dunia pada Selasa malam, 2 November 2021.
Sepupu dari Citra Kirana itu diketahui meninggal dunia karena mengalami gagal jantung. Padahal, usianya masih sangat belia, yaitu 18 tahun. Lalu, apa yang menjadi penyebab dari kondisi gagal jantung dan apa saja gejalanya?
Dilansir dari Healthline, Rabu, 3 November 2021, gagal jantung ditandai dengan ketidakmampuan jantung untuk memompa suplai darah yang cukup ke tubuh. Tanpa aliran darah yang cukup, semua fungsi tubuh akan terganggu.
Gagal jantung adalah suatu kondisi atau kumpulan gejala yang melemahkan jantung seseorang. Pada beberapa orang dengan gagal jantung, organ tersebut mengalami kesulitan memompa cukup darah untuk mendukung organ lain dalam tubuh. Sedangkan yang lain, mungkin mengalami pengerasan dan kekakuan otot jantung itu sendiri yang menghalangi atau mengurangi aliran darah ke jantung.
Gagal jantung dapat memengaruhi sisi kanan atau kiri jantung atau keduanya secara bersamaan. Ini bisa berupa kondisi akut (jangka pendek) atau kronis (berkelanjutan).
Pada gagal jantung akut, gejalanya muncul tiba-tiba tetapi hilang dengan cukup cepat. Kondisi ini sering terjadi setelah serangan jantung. Ini juga mungkin sebagai akibat dari masalah dengan katup jantung yang mengontrol aliran darah di jantung.
Namun, pada gagal jantung kronis, gejalanya terus-menerus dan tidak membaik seiring waktu. Sebagian besar kasus gagal jantung bersifat kronis.
Beberapa gejala gagal jantung ditandai dengan, kelelahan, kenaikan berat badan secara tiba-tiba, kehilangan nafsu makan, batuk terus-menerus, detak jantung tidak teratur, palpitasi jantung, pembengkakan perut, sesak napas, kaki dan pergelangannya bengkak, serta vena leher yang menonjol.
Gagal jantung paling sering dikaitkan dengan kondisi lain. Penyebab paling umum dari gagal jantung adalah penyakit arteri koroner (CAD), gangguan yang menyebabkan penyempitan arteri yang memasok darah dan oksigen ke jantung.
Kondisi lain yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena gagal jantung, meliputi kardiomiopati (gangguan pada otot jantung yang menyebabkan jantung menjadi lemah), penyakit jantung bawaan, serangan jantung, penyakit katup jantung, jenis aritmia tertentu, atau irama jantung tidak teratur.
Selain itu, penyebab lainnya termasuk, tekanan darah tinggi atau hipertensi, emfisema atau penyakit paru-paru, diabetes, tiroid yang terlalu aktif atau kurang aktif, HIV, bentuk anemia yang parah, pengobatan kanker tertentu seperti kemoterapi, dan penyalahgunaan zat atau alkohol.