Makan Biji Buah Benarkah Picu Sakit Perut? Ini Faktanya
- Pixabay
VIVA – Biji buah-buahan kerap dianggap tak berguna dan sebaiknya dibuang. Bahkan, tak sedikit yang menilai biji buah-buahan dapat memicu gangguan pencernaan sehingga menyebabkan perut terasa sakit. Benarkah demikian?
Dipaparkan dokter spesialis penyakit dalam, dr. Hardianto Setiawan, Sp.PD-KGEH, hal tersebut hanya opini tanpa bukti. Justru, biji buah mengandung serat tinggi dan tak memicu gangguan pencernaan seperti batu empedu. Namun rupanya, penyakit lain bisa mengintai.
"Namun, buah-buahan berbiji ini bisa menimbulkan kelainan pada usus seperti peradangan atau usus buntu," kata Dokter Hardianto dalam acara virtual peresmian Pusat Pelayanan Terpadu Siloam Digestive Center, baru-baru ini.
Konsultan gastroenterologi hepatologi di Siloam Hospitals Kebon Jeruk itu mengatakan, gangguan pencernaan berbeda-beda. Pada skala ringan cenderung gejalanya muncul dan hilang sendiri atau usai mengonsumsi obat.
"Namun, pada tingkat yang lebih tinggi gangguan pencernaan harus sangat diwaspadai karena bisa menyebabkan masalah lebih serius pada sistem pencernaan. Dua gangguan pencernaan yang paling umum ditemui adalah penyakit batu empedu dan kanker usus besar," katanya.
Bicara soal batu empedu, penyakit tersebut cenderung terjadi akibat asupan makan yang kurang sehat seperti makanan tinggi lemak jenuh dan tinggi kalori. Namun, minim serat dan tak berolahraga sehingga menimbulkan gejala sulit buang air besar.
"Orang yang sulit buang air besar salah satunya karena efek dari batu empedu," ucapnya.
Penyakit batu empedu atau cholelithiasis adalah penyakit yang menyebabkan penderitanya mengalami sakit perut mendadak akibat adanya batu di dalam kantong empedu. Kantong empedu merupakan organ dalam di sisi kanan perut tepat berada di bawah hati.
Kantong tersebut memiliki fungsi untuk menyimpan cairan empedu yang nantinya akan dilepas ke usus kecil dan membantu proses pencernaan. Selain sulit buang air besar, penyakit ini kerap menimbulkan gejala sakit perut mendadak.
"Dalam kasus yang parah, batu empedu bisa mengancam jiwa karena bisa menyebabkan pankreatitis atau kanker kantong empedu," ujarnya.