Belajar dari Kasus Chicco Jerikho, Rajin Olahraga Kok Bisa Kena Sepsis
- IG @thelastmelody_shortfilm
VIVA – Beberapa waktu yang lalu, kita dikejutkan dengan berita mengenai Chicco Jerikho, yang terbaring di rumah sakit. Suami dari Putri Marino itu didiagnosa mengalami infeksi virus (sepsis), bahkan kondisinya sempat kritis.
Padahal, sebelumnya dia tidak merasakan gejala apa pun dan masih beraktivitas seperti biasa. Bahkan, Chicco masih sempat berolahraga dan syuting di hari itu.
Lalu, mengapa seseorang yang terlihat bugar dan rajin olahraga, tapi masih bisa terserang sepsis? Spesialis penyakit dalam, Prof. Dr. dr. H. Ari Fahrial Syam, Sp.PD-KGEH., MMB., FINASIM., FACP, akan memberikan jawabannya.
"Terjadinya suatu infeksi itu pertama adalah daya tahan tubuh. Kemudian jumlah bakteri, kemudian faktor lingkungan," ujarnya dalam tayangan Hidup Sehat tvOne, Senin 18 Oktober 2021.
Prof. Ari Fahrial menambahkan, "Nah daya tahan tubuh kita, oke dia olahraga teratur, kemudian juga kayanya sehat, makannya juga dijaga, tapi kan dia ada masa-masa di mana misalnya dalam keadaan stres tinggi. Mungkin juga karena ada banyak pekerjaan, tidurnya kurang. Karena beban kerja banyak, akhirnya makannya terganggu. Kan bisa saja yang selama ini dia olahraga, daya tahan tubuhnya terganggu.”
Prof. Ari menambahkan, di saat imunitasnya sedang melemah, lalu kemudian ada bakteri yang masuk ke dalam tubuh, maka orang tersebut akan terinfeksi.
“Apapun misalnya, dia kena tipes dari makanan misalnya. Atau mungkin dari sesama temen radang paru (pneumonia). Nah, bisa saja dalam kondisi itu, apalagi lingkungan, tempat di pekerjaan di mana lingkungannya tidak begitu bagus, tapi dia harus bekerja," katanya.
Menurut Prof. Ari, walaupun orang yang bersaingkutan rajin berolahraga, namun jika menghadapi kondisi-kondisi di atas, tetap berisiko mengalami infeksi virus atau sepsis.
"Nah, tiga hal ini yang bisa saja, walaupun dia olahragawan, tapi di detik-detik terakhir kondisinya terganggu, daya tahan tubuhnya terganggu dan ada bakteri dan lingkungan gak bagus, bisa saja dia mengalami suatu infeksi atau keadaan yang cukup berat buat tubuhnya," tutur dia.
Prof. Ari menyarankan, kuncinya adalah tidur yang cukup. Berapa lama durasi yang disarankan?
"Usahakan enam jam sehari. Usahakan tetep makan. Ada yang diet sampai puasa, itu harus ati-ati, tetep kita mesti makan. Kemudian usahakan kurangi stres," kata Prof. Ari.