Ini 3 Menu Sarapan Sehat yang Dianjurkan Dokter

Ilustrasi bubur gandum/oatmeal/sarapan.
Sumber :
  • Freepik/Racool_studio

VIVA – Masyarakat Indonesia biasanya memiliki rutinitas mengonsumsi sarapan dengan membeli makanan khas yang dijajakan di sekitar lingkungannya. Sebut saja, bubur ayam dan nasi uduk dengan porsi melimpah namun harga terjangkau.

Siapa sangka, kedua jenis sarapan itu tak dianjurkan oleh dokter spesialis gizi klinis, dr Feni Nugraha, MARS, M.Gizi, SpGK. Sebab menurutnya, menu tersebut cenderung memiliki indeks glikemik yang tinggi.

"Bubur ayam, nasi uduk, nasi goreng termasuk indeks glikemik tinggi dan mudah dicerna sehingga cenderung mudah lapar usai mengonsumsinya," ujarnya dalam acara Hidup Sehat, TvOne, baru-baru ini.

Menu-menu itu cenderung meningkatkan gula darah dengan tinggi dan langsung turun drastis selang beberapa jam. Tak heran, selain membuat rasa lapar kembali, makanan tersebut memicu kantuk.

"Apalagi cenderung menambah gorengan di mana artinya menambah asupan kalori berlebihan di lagi hari. Tentunya akan menyebabkan peningkatan berat badan dan berisiko obesitas," imbuhnya.

Untuk itu, dokter Feni menganjurkan sarapan dengan jenis karbohidrat kompleks dan rendah lemak. Apa saja? Simak ulasan berikut ya.

1. Smoothies

Smoothies.

Photo :
  • U-Report

Smoothies bisa dibuat dengan paduan susu dan buah. Pilih susu rendah lemak karena susu sebagai sumber protein. Sementara sumber karbohidrat dari tambahan buah dan sayur. Disarankan mengambil beberapa sendok yogurt sebagai sumber probiotik.

2. Bubur kacang hijau

cara membuat bubur kacang hijau

Photo :
  • U-Report

Kacang hijau menjadi pilihan terbaik untuk sarapan karena sebagai sumber protein nabati. Selain itu, kacang hijau kaya akan lemak baik dan tinggi antioksidan serta mengandung karbohidrat kompleks.

"Jangan tambah gula terlalu banyak ke dalam penyajiannya," pesan dokter Feni.

3. Roti gandum

roti gandum

Photo :

Pilihan roti gandum merupakan sumber karbohidrat kompleks yang menekan rasa lapar lebih lama. Tambah sumber protein dari kuning telur dan tumpuk dengan timun serta selada sebagai sumber serat. Boleh tambahkan beberapa sendok saus namun jangan berlebihan.

"Apabila Anda terpaksa mengonsumsi bubur ayam, nasi uduk atau nasi goreng, bisa dimodifikasi dengan batasi porsinya. Jangan lupa kombinasikan dengan zat gizi lain seperti telur atau ayam yang tidak digoreng," pesannya.