dr Zaidul Akbar: Jam 7-8 Pagi Bukan Waktu yang Tepat Buat Sarapan
- Pexels/Unsplash
VIVA – Sarapan memiliki banyak manfaat untuk menjaga kesehatan tubuh. Salah satunya sebagai sumber energi sebelum menjalankan aktivitas. Selain itu, sarapan juga dapat meningkatkan konsentrasi dan mood, melindungi tubuh dari penyakit, bahkan membantu menurunkan berat badan.
Namun, sarapan yang baik juga harus dilakukan di waktu yang tepat agar mendapat fungsi maksimal. Lalu, jam berapa waktu yang ideal atau waktu terbaik untuk sarapan?
Melalui sebuah video, dokter sekaligus pendakwah, dr. Zaidul Akbar, menyarankan untuk tidak sarapan di jam 7-8 pagi. Apa alasannya?
"Jam 7-8 pagi, di jam ini hormon lapar kita lagi rendah-rendahnya. Hormon lapar namanya ghrelin," ujarnya dalam video yang diunggah di Instagram @yukbelajarjsr, dikutip VIVA, Sabtu, 9 Oktober 2021.
Menurut praktisi medis itu, jam 7-8 pagi, bukanlah waktu yang tepat untuk sarapan.
"Artinya kalau Anda makan pada jam 7 atau 8, bukan waktu yang tepat untuk makan," tandas dia.
Lalu, kapan waktu yang tepat untuk sarapan?
"Kalau Anda pengin tetap makan, maka makannya sebelum Subuh," terang dia.
Lebih lanjut, penggagas buku Jurus Sehat Rasulullah itu membeberkan alasan mengapa pagi hari bukan waktu yang tepat untuk makan atau sarapan. Menurut dia, pagi hari adalah adalah waktu di mana kita sedang 'buang-buangan'.
"Kalau sedang buang-buangan jangan ganggu proses itu. Itu yang pertama," kata dia.
Yang kedua, jika ingin membantu proses pembuangan di pagi hari, Zaidul menyarankan untuk mengonsumsi air putih saja.
"Atau kalau enggak, makan buah, sayur. Itu lebih baik," ungkap dr. Zaidul Akbar.