Kenali Tanda Menopause dari Siklus Menstruasi
- U-Report
VIVA – Siklus menstruasi pada dasarnya bukan hal yang dianggap penting bagi sebagian perempuan. Kendati demikian, ritme siklus tersebut rupanya dapat menjadi pertanda akan hadirnya fase menopause yang perlu dipersiapkan sejak jauh-jauh hari.
Dijelaskan Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof. DR. Dr. Budi Wiweko, SpOG (K), perempuan saat lahir memiliki sekitar 700 ribu hingga 1 juta sel telur. Seiring berjalannya waktu, sel telur itu akan menurun sesuai dengan fase kehidupan yang dialami tiap perempuan.
"Perempuan ketika lahir bawa 700 ribu sampai 1 juta sel telur. Ketika puber tinggal 300-400 ribu," ucapnya dalam program acara Hidup Sehat tvOne, Selasa 28 September 2021.
Fase pubertas pada perempuan sendiri ditandai dengan munculnya menstruasi. Biasanya siklus menstruasi pada perempuan di awal pubertas, cenderung belum memiliki ritme pasti namun akan mulai teratur seiring bertambahnya usia.
Siklus menstruasi sendiri rata-rata sekitar 28 hari namun berbeda-beda pada tiap perempuan. Jelang tibanya waktu menstruasi, biasanya sel telur akan mengalami ovulasi dan di saat itu juga akan berkurang jumlahnya.
"Sepanjang hidupnya perempuan mengalami 300-400 kali ovulasi sehingga pada usia 45 tahun menstruasi mulai kacau. Ketika berusia 45 tahun apalagi atas usia itu, maka jumlah sel telur menurun drastis," terangnya.
Seiring menurunnya sel telur, maka produksi hormon estrogen pun kian berkurang drastis. Hormon tersebut tentunya sangat penting bagi kesehatan organ secara keseluruhan, yang turut berdampak pada siklus menstruasi menjelang menopause.
"Apalagi atas usia 45 tahun makin panjang menstruasinya, bisa 3-6 bulan. Ini tanda gangguan pematangan sel telur. Kenapa? Karena jumlah sel telur sedikit," ungkapnya.