Kerumunan Holywings, Pakar: Bersenang-senang Bisa Ditunda

Pembubaran kerumunan Holywings Kemang
Sumber :
  • Instagram @jakinfo

VIVA – Baru-baru ini warganet dihebohkan oleh foto dan video penggerebekan serta penutupan kafe Holywings Kemang, yang ditindak oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DKI Jakarta, setelah ditemukan terjadinya kerumuman massa.

Razia dilakukan dalam rangka pengawasan kafe dan bar di tengah masa pemberlakuan pembatasan kegiatan (PPKM) level 3.

Menanggapi fenomena euforia dan senang berlebihan dari lengahnya penurunan COVID-19 di Jakarta yang mulai menurun, Sudirman Said, Koordinator Nasional Forum Solidaritas Kemanusiaan (FSK) menyayangkan terjadinya keramaian tersebut. Sebab, itu bisa menjadi contoh buruk untuk masyarakat secara luas.

"Sangat disayangkan teman-teman muda dan pasti mereka orang berpendidikan, kok tidak memberi contoh yang baik kepada masyarakat awam," ucapnya, dikutip dari keterangan persnya, Sabtu, 11 September 2021.

Meski adanya penurunan kasus tetapi wabah COVID-19 belum sepenuhnya berakhir, Sudirman Said menambahkan bahwa teman-teman muda pasti tahu beratnya mengatasi wabah COVID-19 dan tahu benar gejala yang dialami tak main-main.

Untuk itu, seharusnya mereka bisa memberi contoh, dalam memanfaatkan pelonggaran secara lebih bertanggung jawab. Pelanggaran ini bagi Sudirman, pihak otoritas perlu memberi sanksi tegas, karena jelas-jelas merupakan pelanggaran peraturan pemerintah.

Sanksi harus diberikan baik kepada para pengunjung yang berkerumun sampai dini hari, maupun kepada pemilik restorannya. Sebab, Sudirman Said meyakini bahwa hidup dalam keadaan pandemi hampir 2 tahun memaksa masyarakat harus bisa adaptasi dengan kebiasaan baru.

"Banyak masyarakat berkorban, bahkan sekolah dan bekerja pun harus ditunda, padahal itu merupakan kebutuhan. Ini kok untuk sekadar bersenang-senang, masak gak bisa menundanya. Sebagian besar masyarakat pasti menyayangkan kejadian itu," tutupnya.