4 Fakta Kanker Limfoma, Kanker Langka yang Diderita Ari Lasso

Ari Lasso.
Sumber :
  • Instagram @ari_lasso

VIVA – Kabar mengejutkan datang dari penyanyi Tanah Air, Ari Lasso, terkait kondisi kesehatannya. Dalam konten di YouTube Deddy Corbuzier, Ari Lasso mengaku ia mengidap penyakit kanker langka, yakni kanker limfoma atau diffuse large B-cell lymphoma (DLBCL).

Sebelumnya, ia memang pernah membagikan kabarnya yang akan menjalani operasi hingga harus membatalkan syuting untuk lagu terbarunya. Saat itu, ia merasakan sakit pada perutnya seperti sedang ditusuk-tusuk. 

“Jumat malam hasilnya keluar berharap tetap hal yang baik, ya. Ternyata massa padat, berarti tumor. Sesuatu yang tumbuh di luar kewajaran. Tepatnya di limpa,” kata Ari, dikutip VIVA, Kamis, 9 September 2021.

“Kemudian hasil patologi keluar lima (atau) enam hari kemudian. Ya kanker. Tapi kankernya sangat langka. Kanker gue itu namanya DLBCL. Pokoknya, kanker jenis sel B. (Kanker ini) curable, bisa disembuhkan,” tutur Ari Lasso.

Usai melakukan pemeriksaan, ia akhirnya lanjut mendatangi dokter bedah untuk menjalani operasi. Ari menjelaskan, dokter menyiapkan tiga skenario operasi.

“Satu, angkat atau sedot tumornya aja pakai laparoskopi. Kedua, limpanya diambil semua tapi dengan laparoskopi. Ketiga, kalau tidak tertolong dan operasinya sulit, bedah total,” ujarnya.

Terkait kanker yang diderita Ari Lasso, berikut ini fakta-fakta kanker limfoma, kanker sangat langka yang diderita Ari Lasso.

1. Apa itu kanker limfoma?

Dikutip dari laman WebMD, diffuse large B-cell lymphoma atau DLBCL merupakan kanker yang bermula pada sel darah putih yang disebut sebagai limfosit. Biasanya, kanker ini tumbuh di kelenjar getah bening, yakni kelenjar yang berada di leher, selangkangan, ketiak, dan tempat lainnya.

Namun, kanker ini juga bisa tumbuh di area tubuh lainnya. DLBCL adalah jenis kanker yang dapat tumbuh dengan cepat, tetapi 3 dari 4 orang dinyatakan bebas kanker ini setelah mengalami pengobatan.

Terdapat dua jenis kanker limfoma, yaitu Hodgkin dan non-Hodgkin. Keduanya sama-sama bisa tumbuh dengan cepat, namun membutuhkan pengobatan yang berbeda. DLBCL adalah  limfoma non-Hodgkin yang paling umum.

2. Penyebab

Penyebab kanker limfoma sebenarnya tidak diketahui. Melansir Mac Millan UK, terdapat sejumlah alasan yang bisa menyebabkan DLBCL. Beberapa di antaranya adalah berikut ini.

  • Sistem imunitas tubuh yang lemah
  • Penyakit auto imun
  • Memiliki keluarga yang menderita DLBCL.

3. Gejala

Gejala kanker limfoma sama dengan penyakit lainnya. Namun, ada juga orang yang tidak mengalami apapun meski mengidap kanker ini. Melansir Medical News Today, berikut ini gejala kanker limfoma.

  • Bengkak pada leher, selangkangan, perut, ketiak
  • Demam tanpa infeksi
  • Berkeringat di malam hari, demam, dan meriang
  • Berat badan turun dan nafsu makan berkurang
  • Gatal yang tidak biasa
  • Kelelahan dan tidak berenergi
  • Nyeri pada kelenjar getah bening usai minum alkohol.

Beberapa gejala tambahan pada limfoma non-Hodgkin meliputi di bawah ini.

  • Batuk terus-menerus
  • Kesulitan bernapas
  • Nyeri dan bengkak pada perut.

Nyeri, lemas, kelumpuhan, atau sensasi yang berubah bisa terjadi jika kelenjar getah bening membesar dan menekan saraf tulang belakang atau sumsum tulang belakang. Seperti disebutkan sebelumnya, limfoma dapat menyebar dengan cepat dari kelenjar getah bening ke bagian tubuh lainnya.

4. Faktor risiko

Faktor risiko yang berbeda-beda bisa meningkatkan risiko seseorang mengidap kanker limfoma. Berdasarkan jenisnya, simak faktor risiko limfoma non-Hodgkin dan limfoma Hodgkin.

1. Limfoma non-Hodgkin

  • Usia (60 tahun ke atas)
  • Jenis kelamin (wanita lebih berisiko daripada pria)
  • Etnis dan lokasi
  • Bahan kimia dan radiasi
  • Defisiensi imun
  • Penyakit auto imun
  • Infeksi
  • Implan payudara
  • Berat badan dan pola makan.

2. Limfoma Hodgkin

  • Mononukleosis menular
  • Usia (usia 20-30 tahun dan 55 tahun lebih berisiko)
  • Jenis kelamin (pria lebih berisiko daripada wanita)
  • Riwayat keluarga
  • Infeksi HIV.

Itulah fakta kanker limfoma yang diidap oleh Ari Lasso, gejala, penyebab, hingga faktor risikonya. Pemeriksaan untuk mendeteksi kanker ini bisa melalui CT scan, MRI scan, PET scan, X-ray, dan ultrasound.