Mengapa Ada Vaksin Booster? Ini Kata Pakar
- Freepik/wirestock
VIVA – Mutasi virus corona kian bermunculan dan berdampak pada sulitnya mengatasi pandemi COVID-19 yang melanda nyari dua tahun terakhir. Dengan mutasi virus tersebut, khususnya varian Delta, beberapa penelitian menemukan, efektivitas vaksin kian menurun. Bagaimana pendapat pakar?
Dijelaskan pengamat vaksinasi dari Universitas Indonesia, Prof Tjandra Yoga Aditama, kemunculan varian-varian baru COVID-19 yang berasal dari mutasi tersebut menimbulkan kekhawatiran. Sebab, varian delta yang memicu tsunami COVID-19 di India kian meluas dan berdampak pada efektivitas vaksin.
"Dengan ada varian delta, efektivitas vaksin turun jadi kemungkinan tertular lebih banyak dan pandemi lebih lama," jelasnya dalam acara VIVATalk, Rabu 8 September 2021.
Tak pelak, kini vaksin COVID-19 booster pun mulai diberikan pada kelompok tertentu agar tak tertular varian baru tersebut. Terlebih, penularan yang meluas berisiko memunculkan kembali mutasi-mutasi baru. Namun, apakah hal tersebut sama seperti melakukan vaksinasi ulang?
"Adanya varian delta ini, maka masyarakat diberi vaksin booster agar naik lagi daya tahan tubuhnya. Bukan vaksin ulangan," imbuh Prof Tjandra.
Sebab, Prof Tjandra menilai program vaksinasi yang dilakukan sejak awal tahun memungkinkan adanya penurunan antibodi yang dibentuk vaksin tersebut seiring berjalannya waktu. Akan tetapi, Prof Tjandra menegaskan selama vaksinasi sudah diberikan dua dosis, efektivitas dalam melawan virus masih lebih baik.
"Dua dosis pakai vaksin yang sama. Jelas hasil penelitiannya untuk dua kali dosis sehingga manfaatnya baik," ucap Prof Tjandra.