Vaksin Merah Putih Akan Segera Masuk Uji Klinik Fase 1

Ilustrasi vaksin COVID-19.
Sumber :
  • dokumentasi kominfo

VIVA – Vaksin COVID-19 masih menjadi perhatian oleh pemerintah lantaran dianggap sebagai salah satu faktor yang mampu menghentikan pandemi. Dua calon vaksin buatan Tanah Air yaitu vaksin Merah Putih yang saat ini dibuat oleh para pakar di Indonesia tengah memasuki babak baru.

Pada jenis vaksin merah putih pertama, tengah berada di uji pra-klinik tahap dua terhadap hewan coba.

"Vaksin merah putih pertama sudah di tahap uji pra klinik pada hewan percobaan," ujar pengamat vaksinasi dari Universitas Indonesia, Prof Tjandra Yoga Aditama, dalam sesi VIVATalk, Rabu, 8 September 2021.

Sementara, calon vaksin Merah Putih kedua akan segera memasuki tahap uji klinik fase satu. Tahapan ini sendiri berarti bukan lagi diberikan pada hewan percobaan namun kepada relawan di masyarakat dalam skala kecil.

"Vaksin dari Eijkman dan Universitas Airlangga ini juga akan segera masuk ke uji klinik fase satu. Di tahap ini, akan dilihat keamanan dan efektivitasnya yang harus dijaga," imbuh Prof Tjandra.

Ada pun kedua calon vaksin Merah Putih ini diharapkan dapat segera dituntaskan dengan hasil memuaskan sehingga mendapat izin penggunaan darurat oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan. Apalagi saat ini, cakupan vaksinasi masih sangat rendah lantaran jumlah vaksin yang belum memadai.

"Sekarang yang sudah dapat dua dosis vaksin baru 20 persen. Berarti 80 persen belum mendapat vaksin kedua. Cakupan vaksin pertama pun masih 30 persen. Jadi prioritasnya untuk tingkatkan jumlah vaksin ini," tegasnya.

Sebab menurutnya, vaksinasi menjadi salah satu dari upaya menghentikan pandemi yang tak kunjung usai. Terlebih kekinian, mutasi virus kerap bermunculan dan membuat efektivitas vaksin mulai menurun.

"Yang bisa hentikan pandemi ada 3 yaitu protokol kesehatan disertai pembatasan sosial, tracing dan vaksin. Tiga-tiganya harus dilakukan dan bukan hanya salah satu saja," pungkasnya.