Wamenkes: Jangan Terlena Kasus COVID-19 Turun

Ilustrasi jaga jarak/virus corona/COVID-19.
Sumber :
  • Freepik

VIVA – Setelah mengalami puncak kenaikan kasus pada Juni hingga Juli 2021 lalu, kini tren kasus konfirmasi, perawatan dan kematian akibat dari COVID-19 dilaporkan terus menurun. Hal ini menjadi perhatian oleh Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono agar masyarakat tak lantas melonggarkan protokol kesehatan.

“Kita sudah melewati masa puncak kasus konfirmasi, kasus perawatan di rumah sakit dan kasus kematian di rumah sakit saat eskalasi beberapa waktu yang lalu,” kata Wamenkes Dante, dalam keterangan persnya, Rabu, 8 September 2021.

Secara nasional, posistivity rate terus menurun. Saat ini angkanya sudah 6,97 persen mendekati rekomendasi WHO. Beberapa daerah juga mencatatkan penurunan yang cukup signifikan, meski memang masih ada daerah yang kasusnya tinggi.

Wamenkes mengungkapkan momentum penurunan kasus ini akan digunakan pemerintah untuk memperkuat ketahanan medis. Sebab, di beberapa daerah masih terdapat infrastruktur medis yang masih minim. Oleh karena itu, perlu peningkatan baik dari segi kapasitas maupun kapabilitas yang dimiliki.

Selain dimaksudkan untuk mengantisipasi apabila terjadi gelombang kenaikan kasus, penguatan ketahanan medis ini juga diharapkan sebagai bentuk pemerataan pelayanan kesehatan di berbagai daerah di Indonesia.

“Apa yang perlu kita tindak lanjuti dari peristiwa ini? Penurunan kasus ini tidak membuat kita menjadi terlena seperti pesan Bapak Presiden. Akan tetapi inilah saatnya kita melakukan penguatan terhadap ketahanan medis,” tutur Wamenkes.

Ia mengingatkan bahwa kabar baik ini tak lantas menurunkan kewaspadaan pemerintah dan masyarakat dalam menghadapi COVID-19. Sebab, di beberapa negara ASEAN seperti Malaysia, Filipina dan Vietnam masih mencatatkan kenaikan kasus yang tinggi.

Bahkan, kenaikan kasus juga dialami oleh negara-negara cakupan vaksinasinya tinggi seperti di Amerika Serikat, Inggris dan Israel. Hal ini disebabkan mulai menurunnya ketaatan dalam menjalankan protokol kesehatan, karena merasa sudah dilakukan vaksinasi.

Wamenkes kembali menekankan bahwa vaksinasi bukan merupakan game changer, tetapi merupakan salah satu komponen yang penting untuk dilakukan. Vaksinasi harus berjalan beriringan dengan peningkatan tes epidemologi, peningkatan rasio kontak erat yang dilacak, pengetatan protokol kesehatan serta pelaksanaan PPKM level 1-4 sebagai bagian dari upaya pencegahan penyebaran dan perluasan COVID-19.

“Protokol kesehatan tidak boleh abai, protokol kesehatan merupakan salah satu faktor penentu apakah kasus ini akan meningkat atau tidak di masa yang akan datang. Kita tetap akan berharapan dengan pandemi dan mungkin akan menjadi endemi apabila penurunan kasusnya sudah semakin baik,” pungkasnya.