Agar Tak Cedera, Perhatikan 5 Hal Ini saat Akan Olahraga Lari
- Dokumentasi
VIVA – Selain meningkatkan kesehatan, olahraga lari juga dapat membantu menurunkan berat badan dan meningkatkan kepercayaan diri. Selain itu, jika dilakukan secara rutin, lari dapat membantu menjaga kesehatan lutut, mencegah osteoporosis, dan mengurangi risiko terkena penyakit jantung koroner.
Namun, Asisten Profesor Bedah Ortopedi, Kedokteran Fisik Klinis dan Rehabilitasi di Penn Medicine, John Vasudevan, MD, mengingatkan, hendaknya lari diperlakukan sama seperti olahraga lainnya.
"Berlari juga butuh pemahaman dasar, seperti kesalahan latihan yang umum, perbedaan mode yang dicoba antara yang benar dan tidak, serta membuat rencana progresif untuk mencapai tujuan," kata dia.
Nah jadi, sebelum kamu mengikat tali sepatu untuk berlari, perhatikan beberapa hal berikut ini, agar tidak cedera dan mendapatkan manfaat dari berlari, dilansir dari City Life.
1. Lakukan riset dan susun rencana
"Untuk mencegah cedera, Anda harus terlebih dahulu memahami soal cedera umum dan faktor risikonya. Saya sangat menyarankan untuk mencari pelatih atau terapis fisik berpengalaman untuk membantu menentukan kekuatan dan kelemahan Anda sebelum membuat rencana lari," kata dr. Vasudevan.
2. Santai saja
Jika kamu pemula, kamu perlu mempersiapkan tubuh untuk mengatasi ketegangan pada otot dan persendianmu. Mulailah dengan kombinasi jalan dan jogging, serta tak perlu memikirkan kecepatan di awal.
3. Selalu lakukan pemanasan dan pendinginan
Berlari adalah aktivitas dengan intensitas tinggi, sehingga membutuhkan pemanasan dan pendinginan yang tepat. Kuncinya adalah, meningkatkan dan menurunkan detak jantung kamu secara bertahap.
"Pemanasan dan pendinginan memang kurang menarik, tetapi penting. Mereka tidak hanya mengurangi cedera, tetapi juga diperlukan untuk melindungi jantung," kata Vasudevan.
4. Buat lari jadi aktivitas menyenangkan
Berlari juga bisa menjadi aktivitas yang menyenangkan. Kamu bisa melakukannya sambil mendengarkan musik atau memasang aplikasi kebugaran untuk membantu melacak kecepatan, jarak, dan kalori yang terbakar.
5. Gunakan sepatu yang nyaman
Pemilihan sepatu juga tak kalah penting untuk meminimalisasi cedera. Pilihlah sepatu yang nyaman dan ringan untuk aktivitas ini. Atau, kamu juga bisa menggunakan sepatu khusus untuk lari.
Sebagai informasi, brand adidas meluncurkan beberapa koleksi baru, di antaranya Adizero Adios Pro 2, Adizero Boston 10 dan Adizero Prime X, dengan nuansa warna-warna cerah. Nuansa warna terbarunya, yaitu sonic ink, mencerminkan dan mengusung keunggulan olahraga lari.
Terinspirasi dari atlet-atlet sukses, nuansa warna tersebut didesain untuk menyatukan jiwa dan raga pelari. Koleksi terbaru adizero bahkan akan digunakan beberapa atlet tercepat di dunia yang menempuh lintasan-lintasan lari 5 km, 10 km, maraton, dan setengah maraton di jalan raya pada musim ini.
Sepatu ini juga akan dikenakan oleh satu-satunya pemegang rekor dunia setengah maraton untuk kategori wanita sekaligus peraih medali emas Olimpiade, Peres Jepchirchir.
Setelah sukses meraih kemenangan ikonisnya baru-baru ini, Peres Jepchirchir, mengatakan, kemenangannya di Olimpiade pada musim panas ini adalah berkat kerja kerasnya selama bertahun-tahun.
"Saya bangga atas pencapaian tim dan pencapaian pribadi. Saya menjalani persaingan sengit ketika bertanding, dan sepatu ini (Adizero Adios Pro 2) telah meningkatkan kepercayaan diri saya untuk berjuang hingga garis finish," kata dia.
"Sepertinya sulit meningkatkan performa Pro 1, namun sepatu terbaru ini sangat fantastis. Sepatu ini ringan, terasa sangat cepat, dan responsif. Saya ingin membuat pencapaian berikutnya menjelang musim maraton ini, dan saya juga bertekad memecahkan beberapa rekor," kata Jepchirchir bersemangat.
Koleksi adizero telah dirancang dengan riset dan data dari beberapa atlet tercepat di dunia, serta memadukan data mekanis, biomekanis, dan fisiologi, sebagai dasar untuk membuat sepatu lari adidas saat ini dan mendatang.