4 Fakta Hidrokuinon, Pemutih Kosmetik yang Harus Diwaspadai

Ilustrasi wanita mengaplikasikan krim wajah
Sumber :
  • Freepik/senivpetro

VIVA – Kosmetik atau perawatan wajah untuk mencerahkan kulit masih diminati hingga saat ini. Meski sudah banyak produk kecantikan yang mengandung bahan untuk mencerahkan yang aman, masih saja banyak produk ilegal yang mengandung bahan pemutih berbahaya, seperti kandungan hidrokuinon.

Hidrokuinon merupakan zat yang biasa digunakan untuk mencerahkan kulit. Bahan ini masih diminati dan sering ditemukan dalam produk kecantikan ilegal karena mampu mencerahkan kulit dalam waktu yang relatif singkat.

Namun, di Indonesia, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sudah melarang kosmetik yang mengandung bahan aktif ini. Hal tersebut sebagaimana tertuang dalam Peraturan BPOM nomor HK.00.05.42.1018 tanggal 25 Februari 2008 tentang Bahan Kosmetik.

Untuk mengenal lebih lanjut terkait hidrokuinon sebagai salah satu bahan kosmetik, berikut ini VIVA rangkum fakta-fakta hidrokuinon yang perlu diketahui.

1. Kondisi kulit seperti apa yang bisa diatasi dengan hidrokuinon?

Dikutip dari Healthline, kondisi kulit yang bisa diatasi oleh hidrokuinon adalah kondisi kulit yang berkaitan dengan hiperpigmentasi. Beberapa di antaranya adalah:

  • Bekas jerawat
  • Bintik-bintik penuaan
  • Freckles
  • Melasma
  • Bekas inflamasi dari eczema atau psoriasis.

2. Bagaimana cara kerjanya?

Hidrokuinon bekerja dengan cara memutihkan kulit dengan mengurangi jumlah melanosit pada kulit. Melanosit merupakan sel khusus yang membentuk melanin. Pada kasus hiperpigmentasi, jumlah melanin biasanya lebih banyak karena terdapat peningkatan produksi melanosit.

Dengan mengontrol melanosit itu, warna kulit akan terlihat jauh lebih rata dalam waktu singkat. Bahkan, kandungan hidrokuinon ini bisa memberikan efek nyata hanya dalam waktu empat minggu.

3. Bagaimana keamanannya?

Dikutip dari laman UNAIR, penggunaan hidrokuinon pada produk kecantikan sudah dilarang karena berdampak negatif bagi kesehatan. Karenanya, BPOM melarang peredaran produk kosmetik dan kecantikan yang mengandung bahan kimia yang satu ini. 

Akan tetapi, untuk keperluan medis seperti pengobatan pada penyakit hiperpigmentasi, penggunaan hidrokuinon masih diperbolehkan. Namun, dengan catatan penggunaannya harus berada di bawah pengawasan dokter. 

4. Adakah risiko dan efek samping dari pemakaian hidrokuinon?

Sama seperti pada pengobatan lainnya, penggunaan kandungan hidrokuinon bisa menimbulkan sejumlah efek samping, beberapa di antaranya adalah:

  • Iritasi kulit
  • Kulit menjadi merah
  • Rasa terbakar
  • Menimbulkan bercak hitam.

Adapun sejumlah efek samping jangka panjang dari penggunaan bahan ini, yakni bisa memicu terjadinya kanker kulit dan gangguan fungsi ginjal dan hati. Hal ini dikarenakan hidrokuinon yang dapat terakumulasi dalam tubuh.