Atasi Oksigen Langka, Kotawaringin Barat Lakukan Hal Ini
- VIVA / Willibodus (Jakarta)
VIVA – Tabung oksigen sempat langka di beberapa daerah. Salah satu yang mengalami adalah masyarakat Kotawaringin Barat (Kobar), Kalimantan Tengah. Bupati Kobar, Nurhidayah menjelaskan, beberapa waktu terakhir, oksigen menjadi barang yang sulit dicari. Bahkan, salah satu rumah sakit penanganan COVID-19 di Kobar, RSUD Sultan Imanuddin, sudah mulai kewalahan mencari oksigen.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kobar bersama dengan jajaran Tim Satuan Tugas (Satgas) COVID-19 setempat mencoba berbagai cara untuk mengatasi permasalahan permasalahan tersebut. Berbagai pihak juga mulai turun tangan untuk mengatasi masalah ini. Salah satunya PT Korindo Ariabima Sari (KABS), bagian dari Korindo Group.
Pada akhirnya mereka mendapatkan informasi bahwa KABS memiliki mesin oksigen yang sudah tidak beroperasi selama tiga tahun terakhir.
"Setelah Tim Satgas COVID-19 berkoordinasi, PT Korindo Ariabima Sari ternyata bersedia berkolaborasi dengan Pemkab Kobar. Setelah itu, langsung dilakukan pengecekan terhadap mesin oksigen yang ternyata masih berfungsi dengan baik," ujar Nurhidayah.
Mereka memberikan wewenang pembagian oksigen secara penuh kepada pemerintah daerah agar berjalan satu pintu dan tidak membingungkan. Produksi oksigen KABS diperkirakan mampu mengisi 70 hingga 80 tabung oksigen setiap harinya.
"Mudah-mudahan, kelangkaan oksigen dapat teratasi," kata Manajer Umum KABS Rahmad Effendi, mewakili Lim.
Mereka akan menyerahkan oksigen hasil produksinya untuk masyarakat Kotawaringin Barat (Kobar), Kalimantan Tengah, selama tiga bulan ke depan. Langkah ini sebagai upaya perusahaan dalam membantu mengatasi kelangkaan oksigen yang terjadi di daerah tersebut.
Bantuan KABS disepakati dalam bentuk penandatanganan nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/ MoU) di Kantor Bupati Kobar baru-baru ini.
Bupati Kobar Nurhidayah menghadiri proses perjanjian kerja sama, sementara manajemen perusahaan diwakili Direktur PT KABS Lim Young Taek. Kerja sama ini merupakan bentuk komitmen KABS membantu upaya penanganan pandemi di Indonesia, terutama di Kobar yang merupakan area operasional perusahaan.
Produksi oksigen yang dihasilkan KABS akan diutamakan untuk masyarakat Kobar. Tapi, ia tetap membuka kemungkinan untuk mengalokasikan ke kabupaten lain apabila membutuhkan.
"Sudah ada pembicaraan lebih awal bahwa diprioritaskan untuk kebutuhan di Kobar, namun karena kemanusiaan, kita berikan juga ke kabupaten lain," kata Nurhidayah.