IDI Dorong Penyintas COVID-19 Bersedia Donor Plasma Konvalesen

(Ilustrasi) Aktivitas donor plasma konvalesen
Sumber :
  • VIVA/Andri Mardiansyah

VIVA – Saat ini, Indonesia masih berjuang untuk lepas dari Pandemi virus COVID-19, salah satu yang dianggap ampuh untuk menyembuhkan pasien yang positif COVID-19 adalah melalui donor terapi plasma konvalesen atau TPK. Namun saat ini banyak dari para penyintas COVID-19 belum bersedia mendonorkan darahnya untuk terapi plasma konvalesen.

Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Denpasar, I Ketut Widiyasa mengatakan, saat ini terapi plasma konvalesen menjadi pengobatan yang cukup berhasil bagi para pasien COVID-19. Untuk itu, masyarakat yang sudah sembuh dari COVID-19 perlu diberikan edukasi agar mau mendonorkan plasma konvalesen

"Saya kira memang plasma konvalesens menjadi konsen kita bersama, jadi memang bagaimana kita mengedukasi masyarakat khususnya yang sudah lepas, sudah negatif COVID-19 untuk mendonorkan plasma konvalesen," kata Ketut, dalam konferensi pers virtualnya Rabu 4 Agustus 2021

Ketut memahami sekali, donor darah itu merupakan hak setiap orang dan tidak bisa dipaksakan. Namun dalam situasi seperti ini, diharapkan adanya edukasi kepada masyarakat yang merupakan penyintas COVID-19 agar mau mendonorkan darahnya.

"Kami di Denpasar khususnya masih berharap terapi plasma konvalesen ini yang diambil dari darah pasien COVID-19 yang sudah sembuh ini para penyintas memberikan kontribusi terhadap kesembuhan saudara-saudara kita yang sedang dirawat di rumah sakit dalam derajat sedang ringan maupun berat," kata Ketut.

Hal senada juga diungkapkan oleh Ketua IDI Cabang Mataram, Rohadi. Menurutnya saat ini pasien yang sudah sembuh dari COVID-19 cukup banyak. Apabila mereka mau mendonorkan darahnya untuk Terapi Plasma Konvalesen atau TPK, maka akan sangat membantu penyembuhan pasien COVID-19.

"Kita ketahui selain TPK beberapa obat juga kita bisa berikan, tapi obat ini langka sekali yang paling realistis mungkin adalah yang TPK ini. sayang sekali TPK ini kita sulit mendapatkan, stoknya terbatas banyak yang butuh tetapi sedikit yang layak sehingga mohon bantuan dari tim media untuk juga mengkampanyekan ini untuk bisa lebih menggerakkan masyarakat untuk donor TPK pasca terinfeksi COVID," ujarnya.