Air Liur Bisa Deteksi Penyakit Hingga Risiko Tertular COVID-19?

Ilustrasi alat tes COVID-19
Sumber :
  • IG Kalbegroup

VIVA – Gen merupakan partikel paling kecil dalam tubuh kita. Gen adalah potongan-potongan dari DNA, yang memiliki banyak fungsi di dalam tubuh, bahkan mengatur keseluruhan fungsi dalam tubuh. 

Medical doctor, dr. Amanda Dianky, AIFO-K, menjelaskan, gen mengatur mulai dari bagaimana kita dalam memilih makanan yang disukai hingga mendeteksi penyakit tertentu. 

"Dia (gen) kecil-kecil cabe rawit. Jadi dia partikel yang paling kecil dalam tubuh kita, tetapi dia mengatur keseluruhan fungsi tubuh kita," ujarnya saat beauty workshop 'Boost your Confidence with a Mommy Makeover, yang digelar Plasthetic Clinic, Sabtu 31 Juli 2021. 

"Dia juga mengatur bagaimana kita memiliki risiko untuk men-develop satu penyakit tertentu. Seperti, oh orang ini gampang kena diabet, orang ini gampang kena penyakit jantung, orang ini gampang gemuk, itu semua diatur oleh gen," sambungnya. 

Bahkan menurut dokter Amanda, yang terbaru, pemeriksaan gen dapat mendeteksi risiko apakah seseorang mudah tertular COVID-19 atau tidak. 

"Dan kalau kita tertular COVID-19 atau tidak, bisa sampai parah membutuhkan perawatan di rumah sakit atau tidak itu ada gennya. Itu bisa kita lihat," ungkap dia. 

Lebih lanjut Amanda mengatakan, gen kita juga dapat menentukan bagaimana tubuh dalam merespons nutrisi, suplementasi, olahraga, produksi hormon, jam tidur, radikal bebas, dan masih banyak lagi. 

"Thank you to the research GERIA, mereka berhasil menemukan satu pemeriksaan yang cukup mudah untuk diaplikasikan. Karena pada zaman dahulu untuk mengetahui gen kita seperti apa, kita harus pergi ke rumah sakit atau laboratorium besar, membayar sejumlah harga yang tidak murah juga dan waktu yang cukup lama juga," kata dia. 

Namun, lain hal dengan sekarang. Menurut Amanda, kini hanya dengan menggunakan saliva atau air liur, sudah bisa mendeteksi sifat asli dari gen kita terhadap risiko yang ada. 

"Jadi, cukup dengan menggunakan saliva dan hanya puasa 30 menit, kemudian saliva tersebut akan kita kirim ke laboratorium. Kemudian gennya akan diperiksa dan hasilnya akan berupa report majalah yang berisi tentang bagaimana sifat gen kita, kemudian langsung juga akan dikonsultasikan oleh dokter spesialis gizi klinik," tuturnya. 

"Sehingga pasien itu bisa langsung bener-bener dapet perencanaan makanan, olahraga, suplemen apa yang harus diminum dan berapa banyak dosisnya, kapan harus diminum dan lain sebagainya. Itu sesuai dengan sifat gen masing-masing," kata dr. Amanda Dianky.