Jangan Salah, Segini Dosis Vitamin D3 yang Disarankan Ahli

Ilustrasi vitamin D
Sumber :
  • vstory

VIVA – Dokter spesialis penyakit dalam, dr. Tities A. Indra, Sp.PD, mengatakan, vitamin D memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. Dalam kasus-kasus COVID-19, juga sudah banyak penelitian yang mengungkap manfaat dari pemberian vitamin D ini.

Bahkan, sebuah studi yang dilakukan di Amerika menyatakan bahwa defisiensi atau kekurangan vitamin D memiliki risiko 54 persen lebih tinggi terkena COVID-19, dibandingkan mereka dengan kadar vitamin D yang cukup di dalam darah.

"Dan ada satu penelitian pada tahun 2020, yang melihat baik pada pasien COVID-19 yang asimptomatik atau tidak bergejala dengan pasien COVID-19 yang critical ill artinya yang berat,” ungkap dr. Tities saat peluncuran produk multivitamin yang digelar virtual, Kamis 22 Juli 2021.

“Dilihat bahwa pasien yang kadar serum vitamin D di dalam darahnya lebih tinggi, itu marker-marker inflamasinya lebih rendah dibandingkan mereka yang kadar vitamin D di dalam darahnya rendah," lanjut dr. Tities.

Sehingga Tities mengatakan bahwa pemberian suplementasi vitamin D3 sebelum ataupun saat terkena COVID-19, memiliki korelasi yang kuat dengan berkurangnya keparahan COVID-19, peningkatan survivor rate yang lebih baik, dan penurunan angka mortalitas pasien-pasien COVID-19.

Sementara untuk mekanisme kerjanya, Tities menjelaskan vitamin D3 ini bertindak sebagai imunomodulator. 

"Artinya dia akan meningkatkan daya tahan tubuh, mengatasi stres oksidatif yang muncul pada kondisi sakit. Nah, jadi pada pasien yang positif COVID-19, vitamin D3 memiliki manfaat untuk mencegah terjadinya badai sitokin dan mempercepat pemulihan serta membuat hasil PCR menjadi lebih cepat negatif," terang dia. 

Sedangkan pada individu umum, menurut Tities konsumsi vitamin D3 dapat mencegah terinfeksi COVID-19, dengan cara meningkatkan imunitas tubuh, mengatur kerja berbagai gen di dalam tubuh untuk mencegah berbagai penyakit kronis. Selain itu, mengoptimalkan kerja sel di dalam tubuh.

"Sehingga kita disarankan memiliki kadar vitamin D yang tinggi di dalam tubuh kita yang bisa dinilai dengan 25 hydro vitamin D dengan kisaran 40-60 nanogram/ml. Dan direkomendasikan untuk pasien-pasien yang high risk atau mengalami defisieni vitamin D, diperbolehkan mengonsumsi vitamin D dosis tinggi sampai 10.000 IU per hari untuk 6-8 minggu, lalu dilanjutkan 5000 IU per hari untuk maintenance," terang dia. 

"Sementara untuk pasien COVID-19, direkomendasikan dosisnya adalah 5000 IU. Sedangkan untuk pencegahan, dikonsumsi sekitar 1000 IU per hari vitamin D3," imbuh dr. Tities Indra.