Jangan Bingung Lagi, Ini Perbedaan Swab PCR dan Antigen

Ilustrasi swab test virus corona.
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Untuk memeriksa apakah kita terinfeksi virus corona atau tidak, kita bisa bisa menggunakan swab tes antigen atau tes diagnostik dan juga PCR (polymerase chain reaction).

Swab tes antigen dan PCR ini dilakukan untuk mendeteksi infeksi virus corona. Umumnya kedua pemeriksanaan menjadi pilihan masyarakat untuk mengetahui apakah terinfeksi virus corona atau tidak.

Apa perbedaan swab PCR dan antigen?

Pada dasarnya, swab test antigen dan PCR memiliki perbedaan. Swab antigen dilakukan untuk mendeteksi keberadaan antigen virus tertentu yang menunjukkan adanya infeksi virus dalam tubuh.

Swab test antigen ini digunakan untuk mendiagnosis patogen pernapasan, seperti virus influenza dan respiratory syncytial virus (RSV).

Sedangkan swab PCR ialah metode yang dilakukan untuk mendeteksi virus dan diklaim sebagai tes paling akurat dibanding pemeriksaan lainnya. Tes PCR ini dilakukan dengan mengambil sampel dari saluran pernapasan dengan teknik swab nasofaring untuk mengetahui adanya infeksi.

Berikut Ini Perbedaan Tes Antigen dan PCR

1. Waktu pemeriksaan

Swab test antigen tidak membutuhkan waktu yang lama. Berkisar antara 30 hingga 60 menit setelah tes, hasilkan akan segera diketahui. Sedangkan untuk mengetahui hasil tes PCR dibutuhkan waktu paling cepat sekitar 1 hari hingga 1 minggu.

Hal ini dikarenakan banyak sampel yang harus diperiksa di laboratorium dengan tingkat akurasi yang tinggi. 

2. Tingkat akurasi hasil pemeriksaan

Tes swab PCR memiliki tingkat akurasi yang tinggi dan merupakan tes terbaik yang direkomendasikan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Tingkat akurasinya bisa mencapai 80-90 persen. Sementara itu, swab test antigen memiliki tingkat akurasi yang rendah. 

3. Sampel yang diperiksa

Tes PCR dan swab antigen sama-sama dilakukan dengan pengambilan sampel cairan pernapasan (lendir) dari hidung atau bagian tenggorokan di belakang hidung dengan menggunakan alat cotton bud panjang. 

4. Biaya pemeriksaan

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia sudah menerbitkan Surat Edaran nomor HK. 02.02/I/3713/2020 terkait Batasan Tarif Tertinggi Pemeriksaan Real Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) dengan batasan tarif tertinggi untuk pemeriksaan RT-PCR yaitu paling tinggi Rp900 ribu untuk sekali tes.

Berdasarkan penetapan Direktorat Jenderal Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan, rapid antigen tertinggi di Jawa berkisar Rp250 ribu sedangkan luar Pulau Jawa senilai Rp275 ribu.

Terkait biaya tes PCR dan swab antigen, tiap klinik pemeriksaan ataupun rumah sakit memiliki perkiraan harga yang berbeda-beda. Tergantung lokasi dan tempat tes yang dilakukan.

Hingga saat ini, tes PCR masih menjadi tes yang paling akurat untuk mendiagnosis infeksi virus corona dalam tubuh. Virus memerlukan beberapa hari untuk mulai berkembang biak di tenggorokan dan hidung. Pemeriksaan ini mungkin tidak efektif untuk mengidentifikasi seseorang yang baru saja terinfeksi. 

Sementara untuk tes antigen bekerja mengidentifikasi virus dalam sekresi hidung dan tenggorokan. Hal ini dilakukan dengan mencari protein dari virus. Swab test antigen merupakan metode tes yang sama yang digunakan dokter untuk mendeteksi infeksi streptococcus secara cepat. Swab test antigen bisa digunakan untuk menyaring pengidap yang terinfeksi. 

Itulah perbedaan tes PCR dan swab antigen. Untuk anda yang ingin melakukan tes deteksi corona bisa memilih diantara kedua tes tersebut tergantung kebutuhan dengan hasil yang cepat atau tingkat akurasi yang tinggi.