Israel Temukan Kasus Pembengkakan Jantung pada Penerima Vaksin Pfizer

Ilustrasi Vaksin Covid-19
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA – Kementerian Kesehatan Israel menyebut bahwa vaksin COVID-19 Pfizer menyebabkan peradangan jantung pada sejumlah orang yang telah mendapatkan suntikan vaksin Pfizer.  Analisis jab rollout di sana menemukan ada 148 kasus miokarditis (pembengkakan di jantung) tak lama setelah pasien divaksinasi.

Sebanyak 275 kasus telah ditemukan sejauh ini dari sekitar lima juta orang yang mendapat vaksin Pfizer di Israel. Sedangkan 127 sisanya diperkirakan terjadi kemudian sehingga tautannya tidak jelas.

Ini setara dengan hanya 0,005 persen penerima, atau satu dari 20.000 orang. Untuk 148 kasus 'mungkin' terkait dengan vaksinasi, angkanya 0,003 persen, meskipun setengah dari mereka memiliki masalah kesehatan mendasar lainnya.

Dilansir dari laman Dailymail, pria berusia 16 hingga 30 tahun merupakan mayoritas kasus tersebut, kata Kementerian Kesehatan Israel, tetapi 95 persen dari mereka memiliki kasus ringan. Dua pasien dalam kelompok itu meninggal.

Dari data diketahui, 148 pasien yang termasuk dalam penelitian ini mengalami kondisi jantung hingga sebulan setelah mendapatkan suntikan Pfizer, antara Desember 2020 dan Mei 2021. Dari jumlah tersebut, 27 mengalami kondisi setelah dosis pertama dan 121 setelah dosis kedua.

Para ilmuwan menulis dalam laporan bahwa ada kemungkinan hubungan antara menerima dosis kedua vaksin (Pfizer) dan munculnya miokarditis di antara pria berusia 16 hingga 30 tahun.

Koordinator respons pandemi Israel, Dr Nachman Ash mengatakan bahwa kemanjuran vaksin melebihi risikonya. Di sisi lain, ilmuwan Israel tidak secara pasti menghubungkan vaksin Pfizer dengan masalah jantung.

Seorang ahli jantung di Universitas Ottawa Peter Liu, yang juga tidak terlibat dalam penelitian tersebut, mengatakan bahwa laporan tersebut tidak secara langsung menghubungkan suntikan Pfizer dengan masalah jantung.

"Sementara laporan ini sugestif... itu memerlukan validasi pada populasi lain oleh peneliti lain sebelum kita dapat memastikan bahwa hubungan itu ada," kata dia.

Dia menunjuk faktor lain yang mungkin terlibat, termasuk penyebaran virus lain di masyarakat saat masyarakat dibuka kembali.

Sebelumnya, pejabat kesehatan Israel pertama kali mengangkat kekhawatiran vaksin Pfizer dapat memicu masalah jantung pada April setelah mendeteksi 60 kasus, kebanyakan di antara pria muda.

Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC) yang berbasis di AS meluncurkan penyelidikan atas masalah ini bulan lalu. Tetapi dikatakan pemantauan tidak menemukan jumlah kasus kondisi yang lebih tinggi di antara mereka yang telah divaksinasi daripada yang diharapkan secara normal.

Di sisi lain, European Medicines Agency (EMA) pekan lalu mengatakan tidak menemukan tingkat masalah jantung yang lebih tinggi di antara mereka yang mendapat suntikan dibandingkan dengan populasi umum, menambahkan pria muda sangat rentan terhadap kondisi tersebut.

Untuk diketahui, Miokarditis adalah suatu kondisi di mana otot jantung menjadi bengkak, yang mempengaruhi kemampuannya untuk memompa darah, biasanya membuatnya lebih lemah. Hal ini paling sering dipicu oleh infeksi lain, seperti infeksi virus flu, menunjukkan bahwa virus corona dapat menyebabkannya atau infeksi bakteri, parasit atau jamur.

Para ilmuwan percaya alasan infeksi dapat memicu kondisi tersebut adalah karena hal itu disebabkan oleh bahan kimia yang disebut sitokin, yang dilepaskan oleh sistem kekebalan tubuh ketika sedang dalam mode serangan.

Sitokin ini kemudian dapat menyebabkan perubahan di dalam tubuh yang mengakibatkan pembengkakan di jantung. Ada kemungkinan bahwa vaksin dapat meningkatkan risiko perkembangannya karena memprovokasi sistem kekebalan dengan cara yang sama seperti virus ketika memasuki tubuh.

Umumnya, ketika penyakit awal telah berlalu dan sistem kekebalan tubuh kembali normal, miokarditis akan hilang dengan sendirinya. Namun pada beberapa orang dapat memicu komplikasi parah atau bahkan mematikan seperti gagal jantung, serangan jantung, stroke atau serangan jantung mendadak.

Sebagai informasi, Israel telah menjadi pemimpin dunia dalam peluncuran vaksinasi, dengan hampir 60 persen dari 9,3 juta penduduknya telah menerima vaksin Pfizer. Basis data nasionalnya telah menunjukkan vaksin itu sangat efektif dalam mencegah gejala dan penyakit parah yang terkait dengan COVID-19.

Sejak Januari, tak lama setelah kampanye vaksin dimulai, infeksi harian turun dari puncak lebih dari 10.000 menjadi hanya 129 sebelum akhir pekan.