Jangan Asal Pilih, Ini Tips Pakar Pilih Susu untuk Sarapan Pagi
- Freepik
VIVA – Sarapan pagi tak boleh terlewatkan oleh tiap individu sebelum memulai aktivitas agar lebih bertenaga. Untuk mendapatkan kekuatan dalam beraktivitas, asupan bernutrisi pun disarankan oleh pakar, salah satunya susu.
Biasakan selalu membuka mata dan bangun lebih awal di pagi hari untuk mendapat momen menenangkan diri. Selain itu, bangun lebih awal membuat sesi sarapan bisa dilakukan secara perlahan dan asupan bernutrisi tentunya.
"Sangat penting untuk memperhatikan asupan saat sarapan, sebagai fondasi gizi di pagi hari. Mengonsumsi zat gizi lengkap seperti dari susu, dapat memberi energi dan zat gizi berkualitas untuk aktivitas pagi," ujar Ketua Umum Pergizi Pangan Indonesia, Prof Dr Ir Hardinsyah, dalam acara virtual Hari Susu Nusantara bersama Frisian Flag Indonesia, baru-baru ini.
Kenapa harus susu ya? Apa saja manfaat susu untuk dikonsumsi saat sarapan? Berikut ulasannya.
Ragam nutrisi susu
Prof Hardin menyebut bahwa susu dianjurkan untuk dikonsumsi karena dapat dengan mudah diserap oleh tubuh. Selain itu, susu dapat dipadukan dengan makanan lain yang dapat melengkapi nutrisi. Lalu, apa saja ya ragam nutrisi di dalam susu?
Nah, susu sendiri mengandung protein, lemak, hingga kalsium. Bukan cuma itu, karena susu memiliki beragam vitamin seperti vitamin A, B1, B2, B12, D, magnesium, potassium, dan karbohidrat.
"Kandungan gizi yang lengkap, dengan format yang mudah dikonsumsi membuat susu menjadi salah satu sumber asupan bergizi baik yang cocok untuk melengkapi kebutuhan gizi harian bagi anak, remaja dan dewasa," tuturnya.
Trik memilih susu
Banyaknya susu di pasaran membuat kita harus jeli memilih yang terbaik dan sesuai kebutuhan. Selain itu, pemilihan susu harus disesuaikan dengan kondisi kesehatan dan berbeda di tiap usianya.
Pertama, bagi remaja, sebaiknya memilih susu yang mengandung zat baik bagi pertumbuhan tulang. Sebab, di masa ini, tulang sedang mengalami perubahan yang cukup drastis hingga usia dewasa.
"Kita harus intervensi diri dulu. Kalau remaja tentu pertumbuhan tulang masih memungkinkan sampai awal dewasa. Hampir semua susu ada kolagen. Tapi terpenting harus ada mineral, kalsium, fosfor," paparnya.
Kedua, bagi kelompok usia lanjut alias lansia, maka harus sesuai kondisi kesehatannya. Saat memasuki usia lanjut, tubuh membutuhkan banyak perbaikan sehingga susu harus memenuhi kebutuhan tersebut yang berasal dari zat gizi mikro seperti vitamin dan mineral.
"Ini yang harus diberikan asupannya untuk memperbaiki daya ingatnya," ujarnya.
Ketiga, bagi ibu hamil pun harus mengonsumsi susu yang membantu menjaga kesehatannya serta tumbuh kembang janin. Sejalan pula dengan susu bagi balita kelak di masa pertumbuhannya.
Keempat, susu boleh dikonsumsi siapa saja, asal tak ada alergi yang diidap seperti gangguan laktosa intoleran. Terakhir, pemilihan susu harus yang sudah disetujui oleh Badan POM RI.
"Ada yang untuk 1 tahun, 2-3 tahun, 4 sampai 5 tahun. Maka Badan POM mensyaratkan harus mencantumkan peruntukan susu pada label. Karenanya kalau mau pilih susu dibaca dulu labelnya. Kalau untuk jumlahnya bisa 1-3 gelas per hari," kata dia.